Kinara, 7 tahun, makin mahir menebak aneka gambar para pahlawan yang
ditunjukkan gurunya. Dengan cepat gadis kecil berkulit hitam manis
dengan mata tertutup itu mampu menebak gambar para pahlawan yang
diajukan sang guru. "Saya puas. Awalnya Kinar tidak suka belajar, maunya
bermain. Tetapi, setelah mengikuti program BCL, potensi bakat dan
kemampuan akademiknya makin teruji," kata Roli, ibu Kinara, dengan
perasaan bahagia.
Memang orang tua sering kali menguji anaknya
cerdas dan berbakat hanya dari sisi akademisi. Alat ukurnya adalah tes
intelligence quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual. Kalau IQ si
kecil tinggi, orang tua pun sangat puas hati. Kini perkembangan zaman
makin memberikan peluang untuk mencari alternatif mengembangkan potensi
tersembunyi yang dimiliki si kecil, tak hanya kecerdasan intelektual,
tapi juga bakat dan lainnya. Salah satunya melalui program Brain Child
Learning (BCL), yang baru diluncurkan di Indonesia beberapa waktu lalu.
Jason
Theo, yang mengusung program ini dari Singapura, mengatakan, "BCL
merupakan program pikiran abad ke-21 yang sengaja dirancang untuk
menonjolkan potensi tersembunyi si kecil. Ya, bakat, akademi, dan
lainnya."
BCL diperkenalkan ke pasar internasional pada 2003 di
negara-negara Asia, seperti Jepang, Cina, Singapura, Manila, dan
Malaysia. Tahun ini program itu masuk ke Indonesia. Jason mengatakan
programnya akan mengasah potensi tersembunyi dalam diri anak melalui
metode sidik jari atau fingerprint yang dikombinasikan BCL. Dia
menuturkan, ilmu sidik jari dikembangkan oleh Profesor Roger Lin dari
Taiwan. Prof Lin membawa pulang hasil penelitian yang dia lakukan di
Harvard University, lalu diperkenalkan di Taiwan dan Singapura.
Menurut
dia, metode sidik jari bertujuan mengetahui potensi tersembunyi seorang
anak. "Alat sidik jari ini mampu membaca kemampuan, kelebihan, dan
kekurangan anak beserta solusinya dengan keakuratan hingga 95 persen,"
ujarnya sambil menjelaskan bahwa ada empat sidik jari, yakni jenis
whorl, ulnar loop, radial loop, dan arch.
Adapun Lydia Freyani,
guru besar psikologi Universitas Indonesia, mengatakan metode sidik jari
tidak hanya dilakukan untuk melihat bakat dan kecerdasan anak. Namun
bisa pula dipakai untuk orang dewasa yang ingin mengetahui bakat dan
karier yang cocok baginya. "Metode ini lebih baik dari tes IQ. Sebab,
kita dengan cepat dapat mengetahui potensi yang tersembunyi si kecil,
seperti bakat dan kecerdasan," ujarnya.
Menurut dia, program ini
kuat karena dikombinasikan dengan fingerprint. Wanita yang biasa disapa
Frey ini menilai program itu merupakan penyeimbangan otak, yakni
mengaktivasi otak bagian tengah. Menurut dia, selama ini otak bagian
tengah jarang diaktifkan. Otak bagian tengah anak usia 5-15 tahun dapat
diaktifkan. "Anak yang diaktifkan otak bagian tengahnya, daya ingat dan
prestasi akademiknya akan lebih bagus. Bila anak melihat dengan mata
ditutup, ia mahir membaca dan sebagainya, bukan magis atau sekadar
permainan. Tapi otak tengahnya sudah diaktifkan dengan program ini,"
ujarnya.
Sementara itu, Leonardus Eko, pemegang lisensi BCL untuk
Indonesia, menerangkan, keistimewaan programnya memacu anak memiliki
mental reading. Tak aneh jika si kecil yang sudah mengikuti program ini
dapat membaca atau melihat dengan mata tertutup. "Pada prinsipnya
kombinasi fingerprint dan BCL mengoptimalisasi dan mengaktivasi otak
yang bangun dari hibernasi," ujarnya.
Namun Frey menyebutkan
keberhasilan program ini tidak dijamin 100 persen. Selain harganya
mahal, berkisar di atas Rp 2 juta, seharusnya program ini dioptimalkan
untuk prestasi akademi, bukan sekadar mainan tebak-tebakan. Dia
menyarankan agar orang tua harus dilibatkan. "Jangan si anak saja yang
ikut program ini. Akibatnya, bila tidak didampingi orang tua, hasilnya
pun tidak optimal," ujarnya.
Empat Jenis Sidik Jari
Anak
yang mempunyai sidik jari jenis whorl memiliki sifat ingin tahu; puas
dengan alasan; ketika setuju dan percaya, dia akan melakukan sedikit
atau setahap pekerjaan saja; berorientasi pada tujuan; dianggap keras
kepala; serta cenderung menciptakan sistem mereka sendiri.
Adapun
pemilik sidik jari jenis ulnar loop memiliki sifat sangat patuh dan
peka terhadap orang lain, suka belajar dengan menyalin atau meniru,
mudah dipengaruhi oleh lingkungan, cepat akrab dengan orang lain, ramah,
kooperatif, dan cenderung mengikuti sistem.
Yang bersidik jari
jenis radial loop cenderung memiliki pola pemikiran yang terbalik, model
pemikiran yang tidak umum, menggunakan salah satu kepentingan sebagai
pedoman ketika melakukan pekerjaan (bukan semata-mata logis atau alasan
praktis), sangat setia kepada teman, cara mengekspresikan diri lebih
unik, dan sulit mengungkapkan cinta dalam hatinya.
Pemilik sidik
jari jenis arch dikenal sebagai genius print, di mana potensi yang
mereka miliki tidak terbatas. Dalam hal belajar, jika ada hal yang
dipelajari, hal tersebut dipelajari hingga dipahami. Namun mereka juga
lebih terpengaruh oleh emosi, lebih konservatif, tidak menyukai
perubahan, dan protektif. l HADRIANI P
Sumber: Tempointeraktif.Com
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M. Psikolog Dalam buku Understanding Your Life Through Color yang ditulis oleh Nancy Tappe (1982...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)