Selasa, 03 Juli 2018

Dirjen PAUDNI : APK PAUD Aceh Masih Di Bawah Standar Nasional

BLANGKEJEREN-Insetgalus.com: Di laporkan wartawan www.insetgalus.com Johari Argum, yang mengikuti acara pengukuhan Bunda PAUD Aceh, Rabu (7/11/2012) di Anjong Mon Mata Banda Aceh, acara itu langsung di kukuhkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal,dan Informal (PAUDNI) Prof.Dr.Lydia Freyani Hawadi,Psi.

Pada kesempatan itu dihadiri Gubernur Aceh dr.Zaini Abdullah, sejumlah SKPA dan Ketua PKK Provinsi Aceh Ibu Gubernur Aceh Hj. Niazah A Hamid, serta  21 TP- PKK Kabupaten/Kota. Wartawan www. Insetgalus.com, Johari Argum, yang mengutif pembicaraan  Dirjen PAUDNI itu, mengatakan untuk mencetak generasi emas Indonesia, Dirjen PAUDNI akan meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD).

Untuk menggenjot program PAUD, Ditjen PAUDIN akan tetap memberikan bantuan rintisan, alat permaian edukasi, dan serangkaian program yang telah disiapkan. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan generasi emas. Sehingga pada 2045, saat peringatan ulan tahun Indonesia yang ke -100, terciptalah generasi muda yang kamil dan paripurna.

Dikatakannya, rendahnya APK PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Aceh, karena masih sedikitnya lembaga tersebut dari total Desa di provinsi Aceh sebanyak 6.454 desa. Tercatat 2.541 desa yang sudah ada PAUD. Demikian laporan wartawan www.insetgalus.com Johari Argum, mengutif pidatonya Dirjen PAUDNI Prof.Dr. Lydia Freyani Hawadi. Ketika mengikuti acara pengukuhan Bunda PAUD Aceh tersebut.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lidya Freyani Hawadi mengatakan angka partisipasi kasar PAUD Aceh masih di bawah standar nasional, yakni 25,10 persen. Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi.
 

”Data nasional 2010 menyebutkan angka partisipasi kasar (APK) yang telah terlayani PAUD mencapai 56,7 persen dari jumlah anak usia 0-6 tahun sebanyak 30.113.300 orang,” kata Dirjen PAUDNI Lidya Freyani Hawadi. Yang dilaporkan wartawan www.insetgalus.com, Johari Argum.
 

Oleh karena itu, Lidya mengimbau semua pihak terutama para bupati dan wali kota di Aceh agar berpartisipasi aktif mendorong peningkatan APK terutama di daerahnya masing-masing. Guna mencapai target, diperlukan adanya dukungan pemerintah daerah dan semua komponen masyarakat terutama Bunda PAUD.
Rendahnya mutu PAUD, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp./ 17,916 miliar pada 2012, kemudian ditambah Rp. 2.226 miliar dari APBN-P 2012. Masing-masing setiap Kabupaten/Kota bagi yang mempunyai lembaga PAUD untuk tahun 2013 di rencanakan  alokasi anggaran PAUD di Aceh sebesar Rp.50 juta per lembaga.
 

Ia, meminta dukungan bupati dan wali kota seluruh Aceh serta seluruh komponen masyarakat agar memenuhi target yang diharapkan secara nasional, guna memperluas akses dan mutu layanan PAUD khususnya di Provinsi Aceh.
Sementara Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah,  pada kesempatan itu mengatakan, untuk menghasilkan generasi muda yang luar biasa, maka persiapannya harus dipupuk sejak usia dini. Hal tersebut senada dengan tema peringatan Hardiknas 2012 yakni Bangkitnya Generasi Emas Indonesia.
Mantan Petinggi Kombatan Aceh itu menuturkan mengenai pentingnya PAUD. Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age) seorang anak. Fase tersebut juga menjadi periode yang sangat penting dalam perkembangan fisik dan mental seorang manusia.

Tumbuh kembang anak pada usia dini akan sangat menentukan kualitas kecerdasan, kesehatan, dan kematangan emosional di masa mendatang. “Anak usia dini harus terpenuhi kecukupan gizinya,” ucap dr. Zaini Abdullah.

Menurutnya, yang dimaksud dengan gizi bukan hanya asupan makanan bagi anak. Namun, juga pendidikan bagi mereka. Sejak usia dini, seorang anak perlu bermain sambil belajar. Demikian Gubernur mengakhiri piodato apresiasinya, sambil menekankan kepada para Ibu-ibu seluruh unsure pengurus PKK seluruh Aceh, agar benar-benar memperhatikan hal tersebut. (Johari Argum)

Sumber;  http://www.insetgalus.com/berita?id=Dirjen_PAUDNI_:_APK_PAUD_Aceh_Masih_Di_Bawah_Standar_Nasional

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia