BLANGKEJEREN-Insetgalus.com: Di laporkan wartawan
www.insetgalus.com Johari Argum, yang mengikuti acara pengukuhan Bunda
PAUD Aceh, Rabu (7/11/2012) di Anjong Mon Mata Banda Aceh, acara itu
langsung di kukuhkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal,dan Informal (PAUDNI) Prof.Dr.Lydia Freyani Hawadi,Psi.
Pada
kesempatan itu dihadiri Gubernur Aceh dr.Zaini Abdullah, sejumlah SKPA
dan Ketua PKK Provinsi Aceh Ibu Gubernur Aceh Hj. Niazah A Hamid, serta
21 TP- PKK Kabupaten/Kota. Wartawan www. Insetgalus.com, Johari Argum,
yang mengutif pembicaraan Dirjen PAUDNI itu, mengatakan untuk mencetak
generasi emas Indonesia, Dirjen PAUDNI akan meningkatkan mutu pendidikan
anak usia dini (PAUD).
Untuk menggenjot program PAUD, Ditjen PAUDIN
akan tetap memberikan bantuan rintisan, alat permaian edukasi, dan
serangkaian program yang telah disiapkan. Hal tersebut bertujuan untuk
mewujudkan generasi emas. Sehingga pada 2045, saat peringatan ulan tahun
Indonesia yang ke -100, terciptalah generasi muda yang kamil dan
paripurna.
Dikatakannya, rendahnya APK PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini) di Aceh, karena masih sedikitnya lembaga tersebut dari total Desa
di provinsi Aceh sebanyak 6.454 desa. Tercatat 2.541 desa yang sudah ada
PAUD. Demikian laporan wartawan www.insetgalus.com Johari Argum,
mengutif pidatonya Dirjen PAUDNI Prof.Dr. Lydia Freyani Hawadi. Ketika
mengikuti acara pengukuhan Bunda PAUD Aceh tersebut.
Dirjen
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Lidya Freyani Hawadi mengatakan angka
partisipasi kasar PAUD Aceh masih di bawah standar nasional, yakni 25,10
persen. Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi.
”Data nasional
2010 menyebutkan angka partisipasi kasar (APK) yang telah terlayani
PAUD mencapai 56,7 persen dari jumlah anak usia 0-6 tahun sebanyak
30.113.300 orang,” kata Dirjen PAUDNI Lidya Freyani Hawadi. Yang
dilaporkan wartawan www.insetgalus.com, Johari Argum.
Oleh karena
itu, Lidya mengimbau semua pihak terutama para bupati dan wali kota di
Aceh agar berpartisipasi aktif mendorong peningkatan APK terutama di
daerahnya masing-masing. Guna mencapai target, diperlukan adanya
dukungan pemerintah daerah dan semua komponen masyarakat terutama Bunda
PAUD.
Rendahnya mutu PAUD, pemerintah telah mengalokasikan anggaran
sebesar Rp./ 17,916 miliar pada 2012, kemudian ditambah Rp. 2.226 miliar
dari APBN-P 2012. Masing-masing setiap Kabupaten/Kota bagi yang
mempunyai lembaga PAUD untuk tahun 2013 di rencanakan alokasi anggaran
PAUD di Aceh sebesar Rp.50 juta per lembaga.
Ia, meminta dukungan
bupati dan wali kota seluruh Aceh serta seluruh komponen masyarakat agar
memenuhi target yang diharapkan secara nasional, guna memperluas akses
dan mutu layanan PAUD khususnya di Provinsi Aceh.
Sementara Gubernur
Aceh dr. Zaini Abdullah, pada kesempatan itu mengatakan, untuk
menghasilkan generasi muda yang luar biasa, maka persiapannya harus
dipupuk sejak usia dini. Hal tersebut senada dengan tema peringatan
Hardiknas 2012 yakni Bangkitnya Generasi Emas Indonesia.
Mantan
Petinggi Kombatan Aceh itu menuturkan mengenai pentingnya PAUD. Usia
dini merupakan masa keemasan (the golden age) seorang anak. Fase
tersebut juga menjadi periode yang sangat penting dalam perkembangan
fisik dan mental seorang manusia.
Tumbuh kembang anak pada usia dini
akan sangat menentukan kualitas kecerdasan, kesehatan, dan kematangan
emosional di masa mendatang. “Anak usia dini harus terpenuhi kecukupan
gizinya,” ucap dr. Zaini Abdullah.
Menurutnya, yang dimaksud dengan
gizi bukan hanya asupan makanan bagi anak. Namun, juga pendidikan bagi
mereka. Sejak usia dini, seorang anak perlu bermain sambil belajar.
Demikian Gubernur mengakhiri piodato apresiasinya, sambil menekankan
kepada para Ibu-ibu seluruh unsure pengurus PKK seluruh Aceh, agar
benar-benar memperhatikan hal tersebut. (Johari Argum)
Sumber; http://www.insetgalus.com/berita?id=Dirjen_PAUDNI_:_APK_PAUD_Aceh_Masih_Di_Bawah_Standar_Nasional