Salah satu target Direktorat Jenderal PAUDNI pada
2014 mengantar anak Indonesia cerdas komprehensif. Anak perlu
ditanamkan etos kerja tinggi, sehingga menjadi generasi tangguh dalam
persaingan internasional. Hal tersebut diungkapkan Dirjen PAUDNI
Prof.Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog ketika menyajikan materi pada
kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan dan Pelaksanaan Program
PAUD Tingkat Nasional Tahun 2013 (Angkatan III). (Rabu/29/5)
Prof.Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog juga
mengungkapkan, dalam rangka mengemban misi Dirjen PAUDNI “meningkatkan
dan memperluas ketersediaan layanan pendidikan anak usia dini”,
diharapkan daerah mamastikan di setiap desa terdapat layanan PAUD.
Dirjen PAUDNI tidak mungkin sanggup menuntaskan desa yang belum ada
layanan PAUDnya, sehingga perlu dukungan dana APBD I dan APBD II.
Lebih lanjut Prof. Reni Hawadi, sapaan akrab Dirjen
PAUDNI mengingatkan, pengembangan program PAUD jika hanya mengandalkan
dana APBN akan lambat jalannya. Daerah wajib menganggarkan dana APBD,
dan disesuaikan dengan jenis bantuan yang ada di pusat. Ketuntasan satu
desa satu PAUD menjadi indikator keseriusan kita dalam mengembangkan
program PAUD.
Selanjutnya penerima piagam penghargaan Dekan
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sebagai dosen terproduktif 2004
menyampaikan, untuk mendorong partisipasi daerah dalam pengembagan
program PAUD, maka pada tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
akan memberikan award pada Pemerintah Daerah dan Bunda PAUD yang bisa
mencapai APK tinggi. Selain itu, tahun depan ada perubahan strategi
pemberian dana Pusat. Kabupaten/Kota yang tidak menganggarkan dana PAUD
dalam APBDnya, tidak akan mendapat bantuan APBN.
Terkait dengan kualifikasi pendidikan guru PAUD
tergolong rendah. Berdasarkan data, guru TK yang berkualifikasi S1 baru
sekitar 20 persen. Sedangkan guru PAUD nonformal yang berkualifikasi
SMA ke atas baru 75 persen. Bahkan masih terdapat guru PAUD yang masih
berkualifikasi SMP bahkan SD. Menyikapi hal tersebut Dirjen PAUDNI
menargetkan pada tahun 2020 seluruh guru TK harus S1, dan tahun 2016
semua guru PAUD sudah mendapatkan diklat dasar, ungkap anggota World Conference on the Gifted and Talented Children (WCGTC).(@dr1)
http://paud.kemdikbud.go.id/