Pekanbaru, 2/11 (antarariau.com) - Sebanyak 2.000 anak usia dini berasal
dari (Pendidikan Anak Berusia Dini - PAUD) pada 12 kabupaten dan kota
se-Provinsi Riau berkreasi dalam bernyanyi, menari, memainkan musik dan
senam dalam gebyar PAUD tahun 2013 tingkat nasional.
Acara
yang dibuka resmi Asisten II Sekda Provinsi Riau Amrizal Pakis di
Kantor Gubernur Riau yang mewakili gubernur Riau di Pekanbaru, Sabtu
itu juga dimeriahkan aksi unjuk kebolehan anak-anak autis dalam
memainkan musik tradisional, gendang dan angklung.
Puluhan anak PAUD lainnya menampilkan kesenian tradisional menari dan menyanyikan lagu Bunda, juga senam massal.
Acara
yang dirangkaikan dengan penganugrahan bagi bunda-bunda PAUD tingkat
provinsi, kabupaten dan kota itu, disaksikan oleh Dirjen PAUD non formal
dan informal Kemendikbud Prof Dr Lidya Freyani Hawadi (Psikolog).
Dalam kesempatan itu Dirjen PAUD didampingi Direktur Pembinaan Paud Kemendikbud Dr Erman Syamsuddin.
Asisten
II Sekda Provinsi Riau Amrizal Pakis mengatakan, perhatian dan
pengalokasian anggaran untuk pengembangan PAUD di Provinsi Riau dalam
tahun 2013 masih minim.
Ini terjadi, katanya lebih
akibat antara lain program PAUD yang masih baru sementara itu Pemprov
Riau, dan pemerintah kabupaten dan kota hanya melakukan pendekatan lebih
dulu pada pendidikan luar sekolah, TK, SD, SLTP dan SLTA.
"Sekarang
program pengembangan PAUD ini di Riau lebih holistik melalui berbagai
program dengan pendekatan umur 0-2 tahun adalah pada tempat penitipan
anak (TPA), 2-4 tahun pengasuhan, usia 4-6 tahun PAUD," katanya.
Ia
memandang bahwa filosofi pendidikan tidak akan bisa berdiri sendiri
karena terkait tiga kluster yakni kluster pertama PAUD, kedua Balita dan
tingkat pertumbuan fisik anak.
Pada anak usia balita,
katanya lagi, disini diperlukan perhatian serius orang tua, dan
pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan, pemenuhan gizinya guna
mendorong pengembangan otak anak.
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Psikologi Pendidikan Universitas Indonesia Prof Dr Lydia Freyani Hawadi MSi MM Psikolog mengatakan Pemeri...
-
Seorang guru harus memahami kemam-puan anak-anak didiknya, apakah ia tergo-long biasa atau malah berbakat. Jangan salah memperlakukan anak ...
-
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam mendampingi anak belajar dengan sistem jarak jauh dari rumah pada masa Pandemi Covid-19, orangtua perlu dib...
-
Guru Besar Universitas Indonesia Prof Dr Lydia Freyani Hawadi MSi MM Psikolog mengingatkan orang tua agar banyak memberikan kasih sayang pad...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)
