Sabtu, 07 April 2018

PKBM Diharapkan Bisa Mandiri

JAKARTA (Pos Kota) – Selama ini Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) selalu dibantu oleh pemerintah. Namun, untuk kedepannya diharapkan bisa mandiri, sehingga  PKBM bisa lebih berperan di tengah masyarakat. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Prof Musliar Kasim kepada wartawan usai membuka acara  Seminar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Internasional selama 4 hari yakni 26- 29 April 2012 di Hotel Atlit Century, Senayan,  Jakarta.

“PKBM yang berjumlah 6 ribu yang tersebar diberbagai Kecamatan bisa mandiri dan tidak selalu mengharap bantuan dari pemerinta.  Bila itu terjadi maka, PKBM akan berperan di tengah masyarakat kita,” kata Musliar usai pembukaan Seminar Internasional PKBM di Hotel Atlit Centruy, Senayan, Jakarta, Jumat (27/4).

Lewat seminar ini diharapkan dapat memelihara dialog dan konsultasi berkelanjutan serta bersifat membangun terkait tema Kesetaraan dan Keunggulan PKBM: Peningkatan Mutu, Jejaring, Kepemilikan dan Keluaran.
Seminar yang diselenggarakan selama empat hari ini diharapkan dapat memberikan para peserta perspektif internasional mengenai situasi, keadaan terkini dari PKBM yang akan menghasilkan pengetahuan, gagasan dan kemungkinan terbaik untuk mengadaptasi berbagai kisah sukses dan strategi peningkatan mutu PKBM dalam kaitannya dengan tantangan dan isu yang ada di masing-masing negara peserta.

Menjadi pembicara dalam kegiatan internasional tersebut antara lain; Mr. Kiichi Oyasu dari Unesco Dhaka, Prof. Dr. Sasai Hiromi dari National Institute for Educational Research Jepang, Prof. Dr. Teuchi dari Tsukuba University Jepang, dan beberapa nara sumber dari Indonesia.

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Ella Yulaelawati mengatakan revitalisasi  PKBM perlu dilakukan melalui berbagai upaya peningkatan mutu, kemandirian, dan keberlangsungan.

Tujuannya, agar mampu melakukan analisis kebutuhan dan potensi yang berkembang di masyarakat, serta mampu menggerakkan sumber daya yang ada.

“Keberhasilan PKBM terletak pada kemampuan PKBM itu dalam memberikan dampak kolektif pada kumpulan individu dan masyarakat sekitar,” kata Ella Yulaelawati di Jakarta, Jumat (27/4).

Menurut Ella dampak tersebut berupa penyadaran dan komitmen pengentasan ketunaaksaraan dan pengentasan kemiskinan. Keberhasilan PKBM,kata dia, juga harus ditunjukkan dari tumbuhnya komunitas-komunitas kecil yang sadar serta dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dan peningkatan kualitas kehidupan bermasyarakat.

Untuk itu, pihaknya memandang perlu revitalisasi PKBM melalui beberapa hal, di antaranya, peningkatan mutu kelembagaan termasuk manajemen dan alokasi dana untuk membuat outlet PKBM, untuk dapat memasarkan produk-produk hasil PKBM. Selain itu, diperlukan pengembangan PKBM Tematik yang menguatkan potensi lokal.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi mengatakan revitalisasi PKBM sangat penting untuk dilakukan saat ini.

Menurutnya, PKBM memiliki peran penting dalam perluasan akses pendidikan pada komunitas masyarakat terpencil dan marjinal. Sehingga, masyarakat di kawasan tersebut tidak mengalami ketertinggalan dari daerah lainnya.

Menurut Lydia, peningkatan peran PKBM dalam pemassalan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat mungkin dilakukan mengingat PKBM merupakan lembaga pendidikan nonformal penyelenggara layanan pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal.

Layanan PAUD yang diselenggarakan PKBM juga memiliki sisi strategis lainnya karena dapat disinergikan dengan layanan pendidikan kecapakapan keorangtuaan (parenting education) bagi para orang tua dengan anak usia dini, pendidikan kecakapan hidup, dan pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). (rizal/dms)

Sumber:  http://poskotanews.com/2012/04/27/pkbm-diharapkan-bisa-mandiri/

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia