JAKARTA (Pos Kota) – Selama ini Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) selalu dibantu oleh pemerintah. Namun, untuk kedepannya
diharapkan bisa mandiri, sehingga PKBM bisa lebih berperan di tengah
masyarakat. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Prof Musliar Kasim kepada wartawan usai
membuka acara Seminar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Internasional selama 4 hari yakni 26- 29 April 2012 di Hotel Atlit
Century, Senayan, Jakarta.
“PKBM yang berjumlah 6 ribu yang tersebar diberbagai Kecamatan bisa
mandiri dan tidak selalu mengharap bantuan dari pemerinta. Bila itu
terjadi maka, PKBM akan berperan di tengah masyarakat kita,” kata
Musliar usai pembukaan Seminar Internasional PKBM di Hotel Atlit
Centruy, Senayan, Jakarta, Jumat (27/4).
Lewat seminar ini diharapkan dapat memelihara dialog dan konsultasi
berkelanjutan serta bersifat membangun terkait tema Kesetaraan dan
Keunggulan PKBM: Peningkatan Mutu, Jejaring, Kepemilikan dan Keluaran.
Seminar yang diselenggarakan selama empat hari ini diharapkan dapat
memberikan para peserta perspektif internasional mengenai situasi,
keadaan terkini dari PKBM yang akan menghasilkan pengetahuan, gagasan
dan kemungkinan terbaik untuk mengadaptasi berbagai kisah sukses dan
strategi peningkatan mutu PKBM dalam kaitannya dengan tantangan dan isu
yang ada di masing-masing negara peserta.
Menjadi pembicara dalam kegiatan internasional tersebut antara lain;
Mr. Kiichi Oyasu dari Unesco Dhaka, Prof. Dr. Sasai Hiromi dari National
Institute for Educational Research Jepang, Prof. Dr. Teuchi dari
Tsukuba University Jepang, dan beberapa nara sumber dari Indonesia.
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Ella Yulaelawati
mengatakan revitalisasi PKBM perlu dilakukan melalui berbagai upaya
peningkatan mutu, kemandirian, dan keberlangsungan.
Tujuannya, agar mampu melakukan analisis kebutuhan dan potensi yang
berkembang di masyarakat, serta mampu menggerakkan sumber daya yang ada.
“Keberhasilan PKBM terletak pada kemampuan PKBM itu dalam memberikan
dampak kolektif pada kumpulan individu dan masyarakat sekitar,” kata
Ella Yulaelawati di Jakarta, Jumat (27/4).
Menurut Ella dampak tersebut berupa penyadaran dan komitmen
pengentasan ketunaaksaraan dan pengentasan kemiskinan. Keberhasilan
PKBM,kata dia, juga harus ditunjukkan dari tumbuhnya komunitas-komunitas
kecil yang sadar serta dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga
dan peningkatan kualitas kehidupan bermasyarakat.
Untuk itu, pihaknya memandang perlu revitalisasi PKBM melalui
beberapa hal, di antaranya, peningkatan mutu kelembagaan termasuk
manajemen dan alokasi dana untuk membuat outlet PKBM, untuk dapat
memasarkan produk-produk hasil PKBM. Selain itu, diperlukan pengembangan
PKBM Tematik yang menguatkan potensi lokal.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal (PAUDNI), Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi mengatakan
revitalisasi PKBM sangat penting untuk dilakukan saat ini.
Menurutnya, PKBM memiliki peran penting dalam perluasan akses
pendidikan pada komunitas masyarakat terpencil dan marjinal. Sehingga,
masyarakat di kawasan tersebut tidak mengalami ketertinggalan dari
daerah lainnya.
Menurut Lydia, peningkatan peran PKBM dalam pemassalan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) sangat mungkin dilakukan mengingat PKBM merupakan
lembaga pendidikan nonformal penyelenggara layanan pendidikan anak usia
dini, nonformal, dan informal.
Layanan PAUD yang diselenggarakan PKBM juga memiliki sisi strategis
lainnya karena dapat disinergikan dengan layanan pendidikan kecapakapan
keorangtuaan (parenting education) bagi para orang tua dengan anak usia
dini, pendidikan kecakapan hidup, dan pengembangan Taman Bacaan
Masyarakat (TBM). (rizal/dms)
Sumber: http://poskotanews.com/2012/04/27/pkbm-diharapkan-bisa-mandiri/
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M. Psikolog Dalam buku Understanding Your Life Through Color yang ditulis oleh Nancy Tappe (1982...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)