Jumat, 09 Maret 2018

Usia Empat Tahun Kecerdasan Manusia Dimulai

MANADO, SATUHARAPAN.COM - Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) non formal dan formal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lydia Freyani Hawadi mengatakan, sekitar 50 persen kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terbentuk sejak di usia empat tahun.

Sementara, '80 persen ketika anak berusia delapan tahun dan mencapai titik kulminasi pada usia 18 tahun," kata Lydia Freyani Hawadi di Manado seperti disampaikan oleh Kabag Humas Pemprov Sulawesi Utara (Sulut), Judhistira Siwu, pada Jumat (1/11) di Manado.

Pernyataan Lydia Freyani Hawadi itu dikatakan ketika menghadiri kegiatan apresiasi PAUD berprestasi yang diikuti PAUD, TK, Kelompok bermain se-Sulut pada (31/10) kemarin di halaman Kantor Gubernur Sulut.

Menurut Lydia Freyani Hawadi bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi sangat penting karena potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Untuk itu, diharapkan para Bunda PAUD di Sulut untuk tetap aktif dan semangat dalam mendidik anak di usia dini, demikian dikutip Judhistira.

Pada kesempatan itu, Lydia Freyani Hawadi memberikan apresiasi kepada Ketua Tim Penggeran (TP) PKK Sulut Bunda Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun yang telah sukses membangun PAUD di daerah tersebut.

Sementara itu, kata Judhistira, Ketua TP PKK Sulut Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun menyatakan rasa terima kasih kepada Bunda PAUD di kabupaten/kota se-Sulut yang mau bekerjasama serta pro aktif memberikan pendidikan bagi anak usia dini.

"Masa depan anak ada di tangan kita semua para Bunda dan orang tua, saya mengharapkan para Bunda PAUD di daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak usia dini dengan program peningkatan kecerdasan anak," kata Bunda Deetje.

Selanjutnya, Bunda Deitje meminta kepada Pemprov Sulut untuk tetap memperhatikan pendidikan anak usia dini agar anak lebih cerdas. Menurut dia, pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional.

“Sehingga, kelak nanti anak yang ada di Sulut bisa menjadi pemimpin dan berpengaruh bagi nusa dan bangsa,” kata Bunda Deetje seperti disampaikan Judhistira.

Pada kesempatan itu juga dilaksanakan sejumlah lomba, antara lain lomba mobil hias, lomba busana daerah, tari daerah anak PAUD, pameran edukatif serta mendongeng dan mewarnai. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja

Sumber:  www.satuharapan.com

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia