MANADO,
SATUHARAPAN.COM - Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) non formal dan
formal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lydia Freyani Hawadi
mengatakan, sekitar 50 persen kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah
terbentuk sejak di usia empat tahun.
Sementara, '80 persen ketika anak berusia delapan tahun dan mencapai
titik kulminasi pada usia 18 tahun," kata Lydia Freyani Hawadi di Manado
seperti disampaikan oleh Kabag Humas Pemprov Sulawesi Utara (Sulut),
Judhistira Siwu, pada Jumat (1/11) di Manado.
Pernyataan Lydia Freyani Hawadi itu dikatakan ketika menghadiri
kegiatan apresiasi PAUD berprestasi yang diikuti PAUD, TK, Kelompok
bermain se-Sulut pada (31/10) kemarin di halaman Kantor Gubernur Sulut.
Menurut Lydia Freyani Hawadi bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi sangat penting karena potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Untuk itu, diharapkan para Bunda PAUD di Sulut untuk tetap aktif dan semangat dalam mendidik anak di usia dini, demikian dikutip Judhistira.
Pada kesempatan itu, Lydia Freyani Hawadi memberikan apresiasi kepada
Ketua Tim Penggeran (TP) PKK Sulut Bunda Deetje Sarundajang Laoh
Tambuwun yang telah sukses membangun PAUD di daerah tersebut.
Sementara itu, kata Judhistira, Ketua TP PKK Sulut Deetje Sarundajang
Laoh Tambuwun menyatakan rasa terima kasih kepada Bunda PAUD di
kabupaten/kota se-Sulut yang mau bekerjasama serta pro aktif memberikan
pendidikan bagi anak usia dini.
"Masa depan anak ada di tangan kita semua para Bunda dan orang tua,
saya mengharapkan para Bunda PAUD di daerah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan bagi anak usia dini dengan program peningkatan kecerdasan
anak," kata Bunda Deetje.
Selanjutnya, Bunda Deitje meminta kepada Pemprov Sulut untuk tetap
memperhatikan pendidikan anak usia dini agar anak lebih cerdas. Menurut
dia, pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua
aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik
(motorik kasar dan halus), sosial dan emosional.
“Sehingga, kelak nanti anak yang ada di Sulut bisa menjadi pemimpin
dan berpengaruh bagi nusa dan bangsa,” kata Bunda Deetje seperti
disampaikan Judhistira.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan sejumlah lomba, antara lain
lomba mobil hias, lomba busana daerah, tari daerah anak PAUD, pameran
edukatif serta mendongeng dan mewarnai. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Sumber: www.satuharapan.com