Selasa, 06 Februari 2018

Kemdikbud Motori Revitalisasi Gerakan Pramuka

SOLO, PAUDNI. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menyatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi motor penggerak revitalisasi gerakan Pramuka. Selama ini gerakan Pramuka  kurang terdengar gaungnya.

Namun, Kemdikbud berupaya mengaktifkan kembali gerakan Pramuka dengan memasukannya sebagai ekstrakulikuler wajib di sekolah. Selain itu, Kemdikbud juga telah membentuk beberapa satuan karya (Saka).

Hal tersebut ditegaskan oleh Adhyaksa saat melantik Majelis Pembimbing dan Pimpinan Saka Widya Budaya Bakti Masa Bakti 2014- 2019 di Surakarta, Jawa Tengah (28/4). “Saya berharap pimpinan Saka di Kemdikbud dapat menggelorakan lagi gerakan Pramuka,” ucapnya.

Saka Widya Budaya Bakti terdiri dari tujuh krida, yaitu Krida Pendidikan Masyarakat, Krida Pendidikan Anak Usia Dini, Krida Pendidikan Kecakapan Hidup, Krida Bina Sejarah, Krida Bina Nilai Budaya, Krida Bina Seni dan Film, serta  Krida Cagar Budaya dan Museum.

Krida-krida tersebut menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal PAUDNI dan Direktorat Jenderal Kebudayaan. “Krida yang dibentuk harus mampu menyemai nilai-nilai luhur kepada generasi muda,” ucap Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti  saat menyampaikan arahannya.

Dirjen PAUDNI Lydia Freyani Hawadi menegaskan siap mendukung kegiatan pramuka. Ditjen PAUDNI akan bekerja sama dengan Kwarnas untuk melatih pramuka mendidik PAUD, buta aksara, dan keterampilan lain sesuai tugas dan fungsi Ditjen PAUDNI.
(Yohan Rubiyantoro/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia