JAKARTA. Manusia sangat menentukan maju mundurnya sebuah
organisasi, karena itu Ditjen PAUDNI ingin para pegawainya mendapatkan
kesempatan karier yang adil.
Hal itu disampaikan Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi,
Psikolog, pada pertemuan dengan Sekretaris Ditjen PAUDNI Dr. Gutama,
Kabag Hukum dan Kepegawaian Ir. Agus Pranoto Basuki, M.Pd, dan para
Kasubag Tata Usaha (TU) di jajaran Ditjen PAUDNI, Kamis (13/3).
Dirjen PAUDNI mengatakan diperlukan pola yang mengatur peningkatan
jenjang karier para pegawai. “Saya ingin karier pegawai naik karena
prestasi, karena kita memang ingin menegakkan keadilan dan kejujuran di
sini,” katanya.
Guru Besar Universitas Indonesia itu berharap para Kasubbag TU dapat
bekerja sama dengan Bagian Hukum dan Kepegawaian guna menganalisa karier
pegawai, seperti merumuskan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) berkaitan
dengan bobot, kompetensi, integritas dan lain-lain yang bisa jadi
pegangan Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat).
Sehingga, kata Dirjen PAUDNI yang akrab dipanggil Reni Hawadi-Akbar
ini, saat pegawai ada yang ingin ikut diklat seperti Diklat PIM 4,
diberi hak untuk ikut seleksi. “Kalau mereka sudah memenuhi syarat,
berikan akses untuk mengikuti karena itu memang hak mereka, toh dari situ akan ada seleksi alam,” tambahnya.
Selain itu, ke depan Dirjen PAUDNI berharap agar satu orang pegawai
idealnya mendapat pelatihan minimal 10 jam per tahun. Hal ini berkaitan
dengan adanya pesan dari Sekretaris Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Tasdiq Kinanto yang meminta agar para pegawai
di jajaran Ditjen PAUDNI dapat meningkatkan kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan sesuai dengan potensinya.
“Jangan sampai selama jadi pegawai mereka hanya sekali ikut diklat
yaitu prajabatan. Tahun depan tolong para Kasubag TU merancang anggaran
untuk ini, dan ini pasti akan besar,” tambah Dirjen PAUDNI.
Tour of duty
Dirjen juga berharap jangan ada penolakan resistensi dari direktorat
jika kelak dilakukan pergeseran di jajarannya hal ini berkaitan dengan
upaya Ditjen PAUDNI untuk mematangkan para pegawainya.
“Cara itu dilakukan untuk memperkaya wawasan, walaupun di satu sisi tidak semua dari mereka compatible
dengan lingkungan yang baru. Perputaran posisi ini juga kelak akan
dilakukan pada pegawai tertentu yang memiliki kepribadian kreatif,
terutama bagi mereka yang mampu menerima tantangan,” ujar Reni.
(Sugito/Fariz/HK)
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
Kompas, halaman 11 Meski terjadi penambahan korban kekerasan seksual dan sejumlah persoalan legalitas sekolah di Jakarta International ...
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)