SOLO. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal (PAUDNI), Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog
memerintahkan agar pengadaan barang dan jasa diselenggarakan secara
terbuka, dan tanpa kolusi, korupsi serta nepotisme. Hal tersebut guna
mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean government) dan menerapkan tata kelola yang baik (good governance).
“Ciptakan iklim persaingan yang sehat, dan efisiensi belanja negara
dalam tiap pelaksanaan lelang,” ucapnya kepada seluruh peserta Diklat
Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Ditjen PAUDNI, di Solo, (25/6).
Dirjen mengingatkan agar para peserta bersungguh-sungguh mengikuti
diklat. Sebab tindak pidana korupsi masih sangat marak dalam pengadaan
barang dan jasa. Oleh sebab itu, kita semua harus membentengi diri,
dengan cara memahami ketentuan pengadaan barang dan jasa.
Dirjen juga menyambut baik bahwa pelaksanaan lelang di lingkungan
Ditjen PAUDNI diselenggarakan secara elektronik (e-Procurement). Dengan
cara tersebut, maka semua aktivitas pengadaan barang/jasa pemerintah
menjadi lebih transparan, efektif, dan efisien. “Jangan hanya lelang
saja yang elektronik, kita juga harus mulai e-office, e-arsip, dan
pekerjaan lainnya berbasis elektronik,” ujarnya bersemangat.
Kasubdit Sanggah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah (LKPP), Irawaty mengingatkan agar para peserta memahami
Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang /Jasa
Pemerintah. Sebab, bila kita taat aturan maka praktik korupsi dapat
dicegah sedini mungkin. “Kalau kita semua mengikuti Perpres dalam proses
lelang, pasti aman,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa sekira 70 persen tindak pidana korupsi
yang ditangani KPK adalah terkait pengadaan barang dan jasa. Oleh karena
itu kita diminta cermat dalam proses lelang. “Banyak pejabat yang
ditetapkan tersangka oleh KPK, padahal ia merasa tidak bertanggung
jawab. Ini terjadi karena para Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna
Anggaran belum memahami secara benar proses pengadaan barang dan jasa,”
urainya. (Yohan Rubiyantoro/HK)
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M. Psikolog Dalam buku Understanding Your Life Through Color yang ditulis oleh Nancy Tappe (1982...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)