YOGYAKARTA. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) akan beri penghargaan (reward)
kepada Bunda PAUD yang APK PAUD-nya mencapai diatas 35,5 persen.
Hal tersebut di ungkapkan Direktur Jenderal PAUDNI, Prof. Dr. Lydia
Freyani Hawadi, Psikolog di hadapan para peserta Penyusunan Laporan
Pendidikan Untuk Semua (PUS) tahun 2012 di Hotel Novotel, Yogyakarta,
kamis (19/9). Selain membuka secara resmi, beliau juga memberikan
pengarahan tentang indikator keberhasilan PUS.
Dirjen yang di damping oleh Wks Sekretaris Dr. Wartanto menguraikan
tentang enam indikator yang merupakan tolak ukur keberhasilan PUS.
Indikator tersebut adalah pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan kecakapan hidup, pendidikan keaksaraan, pengarusutamaan
gender, dan peningkatan mutu pendidikan.makin dekat dengan angka
satu semakin tercapailah indikator dari PUS tersebut” jelas Guru Besar
Universitas Indonesia ini.
Kondisi saat ini
Dipaparkan Reni Akbar Hawadi sapaan akrab Dirjen PAUDNI, PUS di
Indonesia sudah menjadi lebih baik. Hal ini terlihat pada beberapa
indikator, seperti indikator pendidikan dasar universal. Pada tahun
2012, angka partisipasi murni (APM) SD/MI mencapai 95,55 persen dan APM
SMP/MTS adalah 77,71 persen.
Sementara untuk pendidikan anak usia dini, tahun 2012 telah mencapai
54,64 persen. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan kategori anak usia
dini usia tiga sampai dengan enam tahun, namun jika dihitung dari anak
usia nol sampai dengan enam tahun, APK PAUD masih berada di kisaran
35,52 persen.
Keberhasilan juga terjadi pada pendidikan keaksaraan. Terdapat
penurunan jumlah tuna aksara orang dewasa yaitu sebesar 5,12 persen,
terhitung pada tahun 2005 yaitu sebesar 9,55 persen dan tahun 2011
mengalami penurunan menjadi 4,43 persen.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 18-20 September 2013 dihadiri
perwakilan dari 33 Provinsi. Masing-masing provinsi mengirimkan lima
peserta petugas pengolah data PUS yang terdiri dari tiga peserta dari
Dinas Pendidikan Provinsi, satu peserta dari Kanwil Kemenag, dan satu
peserta dari Badan Pusat Statistik Provinsi. Hadir pula Kepala pusat
data dan statistik pendidikan (PDSP), Yul Yunazwin Nazaruddin sebagai
salah satu nara sumber pada kegiatan ini.
Dirjen berpesan kepada perwakilan peserta setiap provinsi
menyampaikan kepada Kepala pemerintahan daerahnya untuk ikut andil dalam
penganggaran PAUD, baik pada anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD) 1 maupun APBD 2. Hal ini perlu dilakukan guna tercapainya
komitmen memberikan kado 100 tahun Indonesia pada tahun 2045. (Eva
Fatmawati/HK)
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Seorang guru harus memahami kemam-puan anak-anak didiknya, apakah ia tergo-long biasa atau malah berbakat. Jangan salah memperlakukan anak ...
-
JAKARTA, menyiapkan Generasi emas 2045, Gerakan Pramuka diminta dapat memberikan Pendidikan karakter kepada murid SD, SMP dan SMA. ...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M. Psikolog Dalam buku Understanding Your Life Through Color yang ditulis oleh Nancy Tappe (1982...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (62)
- Antologi (58)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Konsultan Perkawinan (3)
Arsip Tulisan
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)
0 komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.