Sabtu, 23 Desember 2017

Sosialisasi dan Koordinasi Program Pembinaan PTK PAUDNI

Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Program Pembinaan PTKPAUDNI diselenggarkan mendahului RAKORNAS PAUDNI yang insha Allah akan kami selenggarakan pada tanggal 6-8 Mei 2013 yang akan datang di Yogyakarta.

Mengapa demikian ? Hal ini tidak lain tidak bukan disebabkan karena ada masalah yang urgent perlu dibahas bersama, untuk dikoordinasikan dengan pihak Dinas Pendidikan Kab/Kota, yaitu terkait masalah penyaluran tunjangan guru TK yang masih tersisa belum dicairkan. Meskipun tentunya kegiatan kita malam ini bukan melulu tentang PTK Paud semata, tetapi tentang keseluruhan PTK Paudni yaitu PTK Paud, PTK Kursus dan PTK Dikmas.

Kembali pada urgensi kegiatan kita malam ini, tentunya berkait erat dengan komitmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang sangat tinggi untuk memberikan kesejahteraan bagi guru dan menyalurkan tunjangan tepat waktu. Untuk diketahui bersama dalam setiap kesempatan dan Rapim A, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Ir. Moh. Nuh tidak bosan-bosan mengingatkan Dirjen terkait tentang tunjangan guru, dalam hal Ditjen Paudni adalah tunjangan guru TK/TKLB. Bahkan tidak terhitung jumlahnya berapa kali rapat khusus yang langsung Pak Menteri untuk mengecek langsung kesiapan masing-masing Direktorat PTK dalam penyaluran tunjangan guru ini.

Pak Menteri minta agar jadwal penyaluran tunjangan pada tanggal 9-16 April untuk Triwulan I dapat dipatuhi, dipenuhi. Namun apa boleh buat sebagaimana seperti yang dilaporkan Direktur PTK Paudni, sampai saat ini pihak Direktorat belum bisa menuntaskannya karena data-data yang akurat dari kab/kota belum diterima semuanya. Untuk itu melalui pertemuan yang sangat berharga ini, saya Dirjen Paudni menghimbau agar actor penting ditingkat hulu dalam penyaluran tunjangan guru yaitu Kepala Bidang PNFI, atau Kepala Bidang Paudni, atau Kepala Dikdas yang membawahi TK meningkatkan kinerja baiknya.

Kita harus punya willingness, dan passion dalam bekerja sehingga hasil kerjaan kita menjadi baik dan member kepuasan tidak hanya untuk diri kita namun juga untuk orang lain. Harus kita sadari bawa kebaikan apapun yang kita tunjukkan akan berimbas langsung untuk diri kita sendiri pada akhirnya.
Alokasi anggaran di dalam DIPA satuan kerja Direktorat PTK PAUD NI tahun 2013, sebesar Rp 844.678.792.000. Dan 93.22% nya atau dalam rupiah Rp 787.416.792.000 adalah untuk peningkatan kesejahteraan PTK PAUDNI. Jika pada tahun 2012 yl tunjangan guru TK bukan PNS, Penilik, TLD dan FDI dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi melalui dana dekonsentrasi maka pada tahun 2013 ini kegiatan tersebut dilakukan oleh Kementerian, dalam hal ini Direktorat PTK Paudni. Hal ini telah Saudara ketahui, sesuai Keputusan Rapat Kerja Komisi X DPR-RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 14 Desember 2012 yang bersepakat bahwa semua kegiatan dekonsentrasi termasuk tunjangan ditarik ke pusat kecuali kegiatan yang sesuai dengan pembagian urusan pemerintah bidang pendidikan di propinsi yaitu: perencanaan, koordinasi, sosialisasi, pengawasan, dan evaluasi dan monitoring.

Kata kunci dari pertemuan kita malam ini sampai dengan tanggal 27 April adalah koordinasi dan sinergi. Sinergi mempunyai makna terhimpunnya energy menjadi satu.Energi teman-teman di Direktorat PTK Paudni dengan energy teman-teman di Kab/Kota serta Propinsi terhimpun menjadi satu kesatuan.

Insha Allah dengan niat baik, kerja baik maka kesulitan apapun yang mnenghadang kita dapat kita lampaui. Dengan kondisi anggaran yang baru cair, maka praktis kita hanya punya waktu 7 (tujuh) bulan efektif untuk menyelesaikan semua kegiatan.

Saya berharap melalui pertemuan dua malam tigahari ini Ibu/Bapak/Saudara Kabid dapat membaca, memahami semua juknis/juklak yang diperlukan untuk pembayaran tunjangan dan insentif tersebut. Dan saya yakin Ibu/Bapak/Saudara telah memiliki semua data yang akurat yang dibutuhkan untuk maksud tersebut. Dengan demikian maka tidak akan ada kekeliruan dalam pencairan, yang akan merepotkan kita semua di kemudian hari.

Saya berharap pada Ibu/Bapak/Saudara Kabid dapat mengulangi success story 2012 dimana tidak ada masalah berarti yang terjadi pada tahun lalu. Saya sangat appreciate capaian kita tahun lalu dan terima kasih banyak untu kita semua.

Saya perlu ingatkan, bahwa keberhasilan kerja Ibu/Bapak/Saudara di daerah masing-masing mencerminkan kerja baik kita semua sebagai satu tim. Saya mengharapkan ini terjadi dan saya yakin kita bisa, asal kita mau move on kearah yang lebih baik.
Alokasi anggaran yang tertuang didalam DIPA Direktorat Pembinaan PTK PAUD NI tahun 2013 perlu disinergikan pelaksanaannya untuk mencapai tujuan dan misi Direktorat Jenderal PAUD NI maupun misi Direktorat Pembinaan PTK PAUDNI.
Target dalam Indikator Kinerja Kunci (IKK) Direktorat Pembinaan PTK PAUD NI yang sudah ditetapkan sampai dengan tahun 2014, perlu diamankan pencapaiannya baik aspek kuantitas maupun kualitas. Fokus pembinaan PTK PAUDNI yang menjadi misi sampai dengan tahun 2014 adalah:

  1. Pengembangan Karir melalui Peningkatan Kompetensi PTK PAUD NI yang meliputi: Guru TK/KB/TPA/SPS, Pamong Belajar, Instruktur Kursus, Penilik, Tenaga Lapangan Pendidikan Masyarakat, Tutor Keaksaraan, Kepala TK, Pengelola dan Penyelenggara Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal. Untuk menjaga kualitas dan percepatan peningkatan kompetensi PTK PAUD NI maka pelaksanaan program peningkatan kompetensi PTK PAUD NI bekerjasama dengan mitra yang menunjukan minat dalam pembinaan PTK PAUD NI, yaitu organisasi profesi dan orsosmas dan perguruan tinggi.
  2.  
  3. Beberapa strategi yang ditempuh oleh Direktorat PPTK PAUD NI dalam Peningkatan Kualifikasi bagi PTK PAUD NIadalah melalui: Bantuan Pendidikan bagi PTK PAUD NI, untuk program S1 bidang Studi PAUD dan PLS program percepatan melalui Penilaian Hasil Belajar yang dikonversikan dengan satuan kredit semester (SKS) (saat ini sudah ada kerjasama dengan 31 PTNegeri dan Swasta. Kedepan, akan dikembangkan peningkatan kualifikasi kerjasama dengan program studi PAUD dengan Universitas Terbuka.Sejak tahun lalu diawal saya jadi Dirjen saya sudah minta agar Dit PTK menjalin kerjasama dengan HIMPSI, Fakultas-Fakultas Psikologi se Indonesia agar lebih banyak lagi guru TK S1 dengan latar belakang Psikologi. Saya berharap minimal di setiap koridor bisa dilakukan MOU dengan Fakultas Psikologi dari PTN. Begitu juga dengan TUK bisa diadakan di setiap provinsi, jangan hanya di Jawa saja yang saat ini baru terbatas di tiga kota yaitu Semarang, Bantul dan Bogor. Ini tentu tidak cukup. Kita perlu menambahnya. Keikutsertaan seseorang dalam diklat berjenjang katakan diklat dasar yang 248 jam belum dikatakan tuntas jika tidak disertai ujian kompetensi. Baru finish jika seseorang peserta diklat menerima sertifikat kompetensi. Ini PR besar bagi Direktorat PTK. Harus diingat bahwa hasil pertemuan antara para pejabat kementerian pendidikan di ASEAN dengan SEAMEO dan ARNEC di Jakarta beberapa waktu yl menyepakati bahwa tahun 2016 masalah diklat Paud untuk PTK Paud harus sudah tuntas. Dan tahun 2020 semua guru TK di ASEAN sudah bergelarSarjana.

    Kita berada dipenghujung tahun terakhir Renstra, kalau kita melihat target dan capaian Renstra Paudni dalam PTK maka terlihat betapa masih jauh antara das seindan das sollen.
    Ini tidak melulu bicara APBN, bagi saya seharusnya Propinsi dan Kab/Kota lah yang harus demam. Dana APBN harus dilihat sebagai dukungan, artinya yang terbesar anggaran berasal dari daerah setempat.


    Saya pernah menyampaikan dalam pertemuan di Cikarang tahun yang lalu, harusnya bantuan yang diberikan tidak boleh rata untuk setiap kab/kota. Kita tahu kondisi satu sama lain tidak sama, ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan nanti kedepannya. Dan bagi daerah sendiri harus bangga kalau bisa membiayai dirinya sendiri lebih besar. Untuk itu pada Kepala Dinas saya menghimbau tolong berjuang dalam rapat dengan gubernur maupun bupati/walikota agar tidak malu-malu menyampaikan kebutuhan-kebutuhannya yang menyangkut kesejahteraan PTK Paudni ini.
Strategi lain yang dilakukan Direktorat PTK adalah memberi perhatian pada peningkatan kesejahteraan dan penghargaan PTK PAUDNI yang berdedikasi dan berprestasi, antara lain melalui; pemberian Tunjangan bagi Guru TK dan Insentif PTK PAUDNI selain Guru TK serta pemberian penghargaan/ apresiasi bagi PTK PAUD NI berprestasi (dahulu disebut kegiatan Apresiasi PTK PAUD NI).
Permasalahan yang dihadapi saat ini khususnya mengenai pemenuhan standar PTK PAUD masih sangat memprihatinkan kita. Dari data dan capaian kegiatan pembinaan (kualifikasi, kompetensi dan karir, serta penghargaan dan kesejahteraan) yang ada saat ini menunjukkan masih besarnya tantangan yang kita hadapi. Data dan capaian kegiatan pembinaan dapat kami sajikan sebagai berikut :

  1. Data guru TK yang telah memiliki NUPTK sebanyak 267.576, yang telah berkualifikasi S1/S2/S3 sebanyak 54.888 (20,51 %), yang belum sebanyak 212.688 (79,49 %)
  2. Data guru KB/TPA/SPS yang telah memiliki NUPTK sebanyak 85.690, yang telah berkualifikasi S1/S2/S3 sebanyak 10.889 (13 %), yang belum sebanyak 74.801 (87 %)
  3. Total pendidik PAUD (formal dan nonformal) sebanyak 353.266 orang
  4. Total sasaran prioritas Peningkatan kualifikasi dan kompetensi adalah pendidik PAUD yang belum memenuhi kualifikasi S1 sebanyak 287.489 (81 %)
  5. capaian kualifikasi dan kompetensi kurun waktu tiga tahun (2010-2012),kualifikasi 22.131 (7,66 %) sementara kompetensi 75.773 (20,05 %)
  6. capaian peningkatan kesejahteraan 192,715 org (51%)
Itu baru masalah PTK Paud. Bagaimana dengan PTK Dikmas ? Apakah Kepala Dinas memiliki catatan berapa banyak pamong belajar yang ada di BPKB? SKB? Berapa banyak penilik yang kita miliki? Saya berharap pertemuan ini bisa juga menghasilkan catatan jumlah pamong belajar di setiap propinsi, dan kab/kota. Jika kita beranggapan PNFI ini penting ada, perlu eksis, maka masalah PTK Dikmas ini harus menjadi perhatian kita semua. Saya berharap Dinas pro aktif bersurat menyampaikan berapa banyak pamong belajar, penilik yang dibutuhkan? Jika data yang dibutuhkan dapat terkumpul maka tinggal pihak Ditjen berjuang ke Kementerian PAN RB untuk meminta alokasi pengadaannya dalam tahun ini.
Demikian beberapa hal yang perlu saya sampaikan kepada para peserta Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Pembinaan PTK PAUDNI tahun 2013. Harapan saya melalui pertemuan ini, akan diperoleh masukan dan kesepakatan semua pihak untuk melaksanakan program pembinaan PTK PAUDNI yang lebih baik melaluisinergitasPusatdan Daerah.

0 komentar:

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia