YOGYAKARTA. Kecakapan pengelola keuangan sangat penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Oleh karena itu, seluruh pejabat pengelola keuangan harus terus meningkatkan kemampuan akuntansi dan administrasi. Sehingga, setiap pengeluaran dapat dipertanggungjawabkan kepada publik secara transparan.
“Laksanakan setiap kegiatan perbendaharaan sesuai dengan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang berlaku,” tegas Direktur Jenderal PAUDNI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog saat membuka kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Negara di Lingkungan Ditjen PAUDNI, di Hotel Grand Aston, Yogyakarta, (11/6).
Anggaran yang dikelola oleh Direktorat Jenderal PAUDNI yang mencapai lebih dari Rp 2 triliun harus dikelola secara akuntabel dan transparan. Sehingga, peran Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pembantu Pengeluaran sangat vital. Sebab itu, perlu diselenggarakan sosialisasi pengelolaan keuangan negara secara berkelanjutan. “Saya ingin tidak ada temuan, zero temuan,” ucap Dirjen menegaskan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Direktur Jenderal PAUDNI menggagas penguatan tim Satuan Pengawas Internal (SPI). Unit tersebut akan dibentuk di setiap satuan kerja, sehingga mereka dapat membantu melakukan pendampingan dan pengawasan setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh tiap-tiap satker.
Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Negara diselenggarakan oleh Bagian Keuangan Sekretariat Ditjen PAUDNI tersebut diikuti oleh 84 orang peserta yang terdiri dari Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu dari seluruh satuan kerja. (Yohan Rubiyantoro/HK)