Jumat, 20 Oktober 2017

Perlu Sinergi antara Pemerintah dan Dunia Usaha untuk Majukan Papua untuk Majukan Papua

TIMIKA. Pendidikan di Papua secara keseluruhan masih tertinggal jauh dari kabupaten dan kota di Indonesia. Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, seluruh masyarakat diharapkan dapat ikut mengambil peran untuk merubah kualitas pendidikan di Papua seutuhnya, bukan peran dari pemerintah pusat saja. Namun pemerintah provinsi, kabupaten hingga kepala-kepala dinas pendidikan diharapkan mampu bersinergi dengan program-program pendidikan.
TIMIKA. Pendidikan di Papua secara keseluruhan masih tertinggal jauh dari kabupaten dan kota di Indonesia. Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, seluruh masyarakat diharapkan dapat ikut mengambil peran untuk merubah kualitas pendidikan di Papua seutuhnya, bukan peran dari pemerintah pusat saja. Namun pemerintah provinsi, kabupaten hingga kepala-kepala dinas pendidikan diharapkan mampu bersinergi dengan program-program pendidikan.
Masih tertinggalnya pendidikan di Papua khususnya di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diungkapkan oleh Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi,Psikolog saat menggelar jumpa pers di TK YPJ Kuala Kencana, Senin (8/4) kemarin. “Papua itu kekayaan alamnya luar biasa, tapi pendidikannya masih jauh tertinggal,” ujar Lydia.
Dikatakan Lydia, semua pihak dan pemangku kepentingan terkait di bidang pendidikan wajib untuk ikut serta mengembangkan pendidikan di Papua. Secara khusus untuk Kabupaten Mimika, selain pihak Pemda dan dinas terkait, ada juga pihak perusahaan raksasa yang diharapkan ikut serta dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Adalah PT Freeport Indonesia, kata Lydia yang diharapkan dapat memegang kendali didepan garis untuk memajukan pendidikan. Dengan trilyunan hasil tambang yang diperoleh PT Freeport kata Lydia harus saling bersinergi dalam program-program pendidikan. PT Freeport sendiri yang sudah mengembangkan pendidikan lewat Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) tambah Lydia, juga diharapkan dapat memberikan kontribusinya untuk sekolah-sekolah lainnya, mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi di Kabupaten Mimika.
Selain memerlukan sinergitas antara pihak pemerintah, swasta dan PT Freeport, selaku pemerintah pusat tambaj Lydia, pihaknya setiap tahun terus menggulirkan dana bagi pendidikan diseluruh Indonesia. Untuk mendukung program PAUDNI, Dirjen PAUDNI sendiri tahun 2013 telah mengucurkan dana sebesar Rp22,129 miliar untuk Provinsi Papua.
Dengan alokasi dana yang cukup besar tersebut, kata Lydia, pihaknya tetap mengakui jika PAUD masih belum menjadi pendidikan wajib seperti halnya pendidikan wajib 9 tahun. Namun, dengan dana dari pemerintah pusat,provinsi dengan dana otonomi khusus, maupun alokasi dana dari APBD dapat disinerjikan agar peningkatan pendidikan di Papua dapat diwijudkan bersama.
” Saya di pusat siap untuk berikan bantuan, kami punya data, kita harus bersama-sama, kalau bersama kita bias lebih kuat,” jelas Lydia.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia