SOLO. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi salah satu
prioritas program Pendidikan Untuk Semua (PUS) pada tahun 2013. Selain
itu, pemerintah juga akan memacu program Pendidikan Kecakapan Hidup dan
Peningkatan Mutu Pendidikan. Ketiga program tersebut menjadi prioritas
karena pencapaiannya belum memenuhi target.
Ketua Forum Koordinasi Nasional PUS, Prof. Agus Sartono menekankan
agar seluruh pemangku kepentingan memperhatikan program PAUD. Investasi
untuk program tersebut harus dilaksanakan sejak saat ini. Sebab di tahun
2045, atau pada 100 tahun usia kemerdekaan, Indonesia akan mengalami
bonus demografi.
Pada periode tersebut, Indonesia akan memiliki banyak pemuda-pemudi
yang penuh potensi. “Calon-calom pemimpin di tahun 2045 adalah anak-anak
PAUD saat ini,” ucapnya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional PUS
Tahun 2013 di Solo, Rabu (22/5).
Prof. Agus Sartono yang merupakan Deputi Bidang Pendidikan dan Agama,
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat mengapresiasi berbagai
program yang digelar Direktorat Jenderal PAUDNI dalam memperluas akses
layanan PAUD. Namun, upaya peningkatan mutu layanan harus terus
ditingkatkan.
Unggul di Asia Pasifik
Direktur Jenderal PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog
mengakui masih banyak anak-anak usia nol sampai enam tahun yang belum
menikmati layanan PAUD. Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah
daerah meningkatkan alokasi anggaran untuk program PAUD. “Jangan
bergantung dengan dana dari APBN,” ucapnya di hadapan peserta yang hadir
dari berbagai daerah.
Dalam Education for All Global Monitoring Report, Indeks
Pembangunan PUS Indonesia meningkat. Pada tahun 2011, Indonesia berada
di peringkat 69 dari 127 negara. Pada tahun 2012, posisi tersebut naik
tipis ke posisi 64 dari 120 negara. “Jika dibandingkan dengan
negara-negara di Asia Pasifik, Indonesia lebih unggul,” ucap Prof. Agus
Sartono. (Yohan Rubiyantoro/HK)