Minggu, 15 Oktober 2017

Jangkau Pulau Terdepan, Ibu Negara Resmikan Kapal Pintar dan Rumah Pintar

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog berjabat tangan dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono di atas kapal pintar di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Selasa (19/2). Kapal tersebut adalah salah satu kapal pintar yang diresmikan Ibu Negara bersama rumah pintar, mobil pintar, dan motor pintar di hari yang sama.
JAKARTA. Guna  mendekatkan layanan pendidikan kepada wilayah terdepan dan terpencil, sejumlah rumah pintar dan kendaraan pintar diluncurkan. Wahana layanan nonformal tersebut diresmikan oleh Ibu Negara Ani  Yudhoyono.
“Layanan pendidikan ini adalah untuk menjangkau yang tidak terjangkau. Reach the unreach,” kata Ibu Ani  saat memberikan sambutan peresmian kapal pintar, mobil pintar, motor pintar, dan rumah pintar di Mako Komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara, Selasa (19/2).
Ibu Ani menjelaskan, banyak keluarga Indonesia yang tinggal didaerah sangat terpencil tidak bisa menikmati pendidikan dan kemajuan di perkotaan. Oleh karena itulah kapal, mobil, motor, dan rumah pintar yang ia resmikan tersebar di berbagai daerah terpencil dan pulau terdepan .
“Mobil, motor, rumah, dan kapal pintar menjadi salah satu solusi untuk memberikan akses pada anak-anak dan masyarakat di tempat tersebut,” kata Ibu Ani.
Pada acara itu sebanyak 26 rumah pintar diresmikan. Lima di antara keseluruhan rumah pintar itu berasal dari dana rintisan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagian besar, merupakan bantuan sosial dari Indofood.
Rumah-rumah pintar yang diresmikan tersebut tersebar di Manado, Medan, Aceh, Biak, Kupang, dan Solok. Ada 4 unit Rumpin di Riau, 6 Rumpin di Sumatera Selatan, 4 Rumpin di Kalimantan Barat, 1 Rumpin di Kalimantan Timur, dan 1 unit Rumpin di Sumatera Selatan.
Sedangkan untuk kapal pintar diperuntukkan bagi masyarakat Kepulauan Riau, Perairan Sumatera Selatan, dan Perairan Sorong. Kapal bantuan dari BNI, BRI, dan Bank Mandiri itu akan menyinggahi pulau-pulau terpencil tersebut secara reguler dan terjadwal. Dengan demikian anak-anak setempat memiliki kesempatan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan mengakses informasi yang dibutuhkan.
Memiliki fungsi yang sama, terdapat pula empat unit mobil pintar dari Kementerian Pertahanan yang akan disebar di Sabang, Marauke, Rote, dan Tahuna.  Selanjutnya,satu unit motor pintar kerja akan dimanfaatkan di Miangas.
Berbagai bantuan dari berbagai pihak itu diapresiasi oleh Ibu Negara. Ia mengatakan memang sepatutnya semua pihak ikut bertanggungjawab terhadap keberlangsungan pendidikan.
“Pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Dengan makin banyak paritsipasi dan kepedulian dari masyarakat, insya Allah upaya kita untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia dapat terwujud dengan lebih cepat lagi,” ujar Ibu Ani.
SIKIB
Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) berdiri pada tanggal 28 Desember 2004, beberapa hari setelah bencana tsunami aceh berlangsung. Pada saat mendampingi Presiden berkunjung ke Aceh, Ibu Negara berinisiatif untuk melakukan bakti sosial. Ia mengajak seluruh istri-istri para anggota Kabinet Bersatu. Aksi inilah yang menjadi cikal bakal SIKIB.
Ibu Negara menjelaskan, SIKIB bertujuan untuk membantu mempercepat implementasi target Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs di sejumlah bidang, seperti pendidikan, kesehatan, kreativitas, pemberdayaan perempuan, kepedulian sosial, dan lingkungan.
Pada bidang pendidikan, perkumpulan ini membentuk program Indonesia Pintar. Program ini kemudian melahirkan rumah pintar sebagai tempat belajar masyarakat, mulai usia dini hingga lanjut usia. Dalam memberikan layanan, rumah ini terdapat berbagai sentra seperti sentra buku, sentra audio visual, sentra kriya, sentra komputer, dan sentra bermain. Sejak 2010, rumah pintar diakui sebagai satuan pendidikan nonformal sejenis yang diatur dalam UU Nomor 20 tahun tentang 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat 4.
Tidak cukup hanya di situ, SIKIB juga mencetuskan pula kapal pintar, mobil pintar, dan motor pintar. Ini karena banyak wilayah yang sulit terjangkau, dan perlu ada aksi aktif “menjemput bola”. Kendaraan-kendaraan pintar itu difungsikan sebagai perpustakaan bergerak (mobile library). Layaknya rumah pintar “mini”, wahana ini juga dilengkapi buku-buku pengetahuan, alat peraga, dan perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet.
Sampai saat ini, SIKIB sudah memprakarsai 150 unit mobil pintar, 409 unit motor pintar, dan 6 unit kapal pintar. Sementara rumah pintar terus meningkat hingga 330 unit yang tersebar di seluruh tanah air.
“Saya punya keinginan kuat agar sampai akhir 2014 nanti paling tidak 500 rumah pintar dapat berdiri, mudah-mudahan selanjutnya akan dilanjutkan oleh para pemimpin yang akan datang,” Ibu Ani menambahkan. (Dina Julita/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia