Sabtu, 07 Oktober 2017

6,7 Juta Penduduk Indonesia Masih Buta Aksara

JAKARTA (Pos Kota) -Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memperingati Hari Aksara Internasional (HAI) ke 47 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 16 September 2012 . Namun menjelang peringatan tersebut, angka tuna aksara atau buta aksara di Indonesia masih cukup tinggi.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemendikbud, jumlah buta aksara di Indonesia masih 6,7 juta. Jumlah buta aksara ini memang menurun lebih dari 50 persen jika dibandingkan pada 2004 yang sebanyak 15,4 juta orang.
“Kita sudah mengetahui jika masih ada 1,9 juta orang di Papua yang tuna aksara,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi, di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (13/9)
Menurut Lydia, pihaknya mencatat masih ada beberapa titik daerah merah dengan jumlah tuna aksara yang cukup tinggi. Daerah tersebut yaitu lima provinsi di Indonesia bagian timur adalah Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain di lima provinsi tersebut, juga terdapat tiga kabupaten dengan jumlah tuna aksara yang tinggi.
“Pemberantasan tuna aksara di Papua saat ini, Pemprop Papua sedang menyusun peraturan daerah khusus (Perdasus) tentang pendidikan,” katanya.
Terkait itu, Kemendikbud ikut mengawal pembuatan perdasus tersebut untuk melihat komitmennya di bidang pendidikan.
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Ella Yulaelawati menyatakan, gerakan juga tengah dibangun di daerah dalam peningkatan keaksaraan.
“Selain masalah infrastruktur dan sumber daya manusia, bahasa daerah kerap juga menjadi masalah,” kata Ella. (Rizal)
Teks; Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi saat menjelaskan HAI (rizal)
Sumber: http://poskotanews.com/

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia