KOMPAS.com - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih
sering dianggap pendidikan sekunder, sehingga banyak orang tua yang
lebih memilih untuk langsung menyekolahkan anaknya ke Sekolah Dasar.
Sebenarnya, perlukah anak diikutkan dalam PAUD?
Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Prof. Lydia
Freyani Hawadi mengatakan, sebaiknya anak-anak usia 2-6 tahun diikutkan
PAUD karena di tempat ini anak-anak mendapat pengalaman, sosialisasi,
serta pengajaran pada masa terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan
mereka.
Ia memaparkan, PAUD dapat memberikan manfaat yang nyata
terhadap perkembangan kecerdasan dan moral anak. PAUD menanamkan
kejujuran, disiplin, cinta sesama, cinta tanah air, bahkan tentang gizi.
Menurutnya, penyampaian nilai-nilai dasar tersebut semakin efektif jika
diberikan sejak usia dini.
"Esensi dari PAUD adalah pemberian
rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuai dengan tahap
tumbuh-kembang anak dan dilaksanakan melalui pendekatan bermain sambil
belajar," papar Reni, panggilannya, dalam Nutritalk bertajuk
"Pentingnya Tumbuhkan Kecintaan pada Gizi Sejak Dini" oleh Sarihusada
Selasa (21/5/2013) di Jakarta.
Sayangnya, saat ini jumlah anak
yang diikutkan dalam PAUD baru mencapai 34,54 persen dari total anak
usia PAUD di Indonesia. Padahal ditargetkan pada tahun 2015 mencapai 70
persen.
Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia ini memaparkan,
kurangnya minat orangtua memasukkan anaknya ke PAUD adalah tambahan
biaya pendidikan sebelum anaknya mencapai pendidikan wajib. Padahal,
PAUD bahkan dapat dilakukan secara tidak formal dengan dukungan
pemerintah yang dilakukan di tempat-tempat umum seperti rumah ibadah
atau posyandu.
"Riset menunjukkan, anak-anak yang ikut PAUD cenderung lebih
berprestasi dan ceria, berani, dan bersemangat. Pemantauan anak yang
ikut PAUD hingga kelas 5 SD menunjukkan prestasi mereka lebih baik
dibandingkan anak yang tidak," tutur Reni.
Pilih yang tepat
Bila
tinggal di lingkungan yang sudah tersedia banyak PAUD, maka pemilihan
PAUD yang tepat juga perlu diperhatikan oleh orangtua. Menurut Reni,
PAUD yang baik adalah PAUD yang dapat memberikan pendidikan secara
holistik integratif.
Reni pun memaparkan syarat-syarat memilih
PAUD yang tepat untuk anak. Syarat pertama yaitu, pilih yang lokasinya
dekat dengan rumah. "Jika terlalu jauh, anak akan capek di jalan
sehingga tidak bisa fokus mengikuti PAUD," ujar Reni.
Kedua, pilih
yang pengajarnya berkompeten dan memahami teknik pengajaran PAUD yang
tepat. Dan ketiga, kurikulum PAUD jelas dan memasukkan nilai-nilai dasar
positif ke dalamnya.
Sumber: www.kompas.com