Oleh: Multamia RMT Lauder
Secara intensif, saya mulai tugas bareng dengan Prof. Reni sejak 2007, tepatnya ketika sama-sama bertugas di Senat Akademik periode 2007—2011. Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.Si., M.M., Psikolog, sehari-hari di kampus lebih akrab dipanggil sebagai Prof. Reni. Beliau merupakan sosok yang senantiasa modis. Menurut pendapat saya, ciri khasnya murah senyum, senantiasa berbusana apik dan serasi serta tak lupa berkacamata besar yang modis. Prof. Reni sebagai seorang psikolog dan juga Guru Besar Ilmu Psikologi Pendidikan senantiasa ramah dalam bertutur sapa. Untuk itu, saya ingin menyampaikan Haiku untuk Prof. Reni:
jejak pelangi
acap kali memukau
apik dan modis
Kebersamaan kami tidak berhenti di tahun 2011. Kebetulan
setelah berakhir masa tugas di Senat Akademik, kami tugas bareng lagi di Dewan
Guru Besar periode 2015—2019 dan juga di periode 2020—2024. Banyak kegiatan
yang dilakukan oleh Prof. Reni baik yang bersifat akademik maupun yang non-akademik.
Prof. Reni memiliki rekam jejak yang signifikan, sekurang-kurangnya yang saya
ketahui, Prof. Reni pernah menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini,
Non-Formal, dan Informal (PAUDNI) lalu disusul menjabat sebagai Ketua Dewan
Guru Besar Fakultas Psikologi UI. Tidak semua orang mampu menduduki
jabatan-jabatan itu di samping tugas utamanya sebagai dosen.
Selama tugas bareng dengan Prof. Reni, saya sering rapat
bersama. Pada saat rapat tidak jarang Prof. Reni mengajukan pertanyaan maupun
pernyataannya dari sudut pandang yang berbeda sehingga membuat para peserta
rapat terdiam. Kadang kala, di satu sisi, saya agak gregetan juga harus menghentikan hal-hal yang sedang dalam proses
penggarapan karena adanya pertanyaan dan/atau pernyataan dari Prof. Reni. Namun
di sisi lain, apa yang disampaikan perlu juga untuk direnungkan secara jernih dan
bening agar produk yang dihasilkan oleh Senat Akademik maupun Dewan Guru Besar mencakup
tataran nasional dan tepat guna. Apabila terjadi adu argumentasi maka biasanya
akan berlangsung cukup seru. Hal yang perlu dihargai dari Prof. Reni adalah
sikapnya yang terbuka dan mau menerima pendapat orang lain sepanjang tidak bertentangan
dengan aturan perundang-undangan. Untuk itu, saya ingin menyampaikan sebuah
pantun untuk Prof. Reni:
pelangi muncul di langit biru
terdengar burung berkicau
Prof. Reni senantiasa berbagi ilmu
tetap cemerlang dan memukau
Terima kasih telah berkenan menjadi teman yang senantiasa berbagi. Saya sangat menghargai kebaikan hati Prof. Reni setiap pagi rajin nge-WA berbagi aneka wawasan mengenai penataan diri secara spiritual. Hal itu, merupakan hadiah istimewa yang tak ternilai untuk menata kehidupan batin. Semoga Prof. Reni selalu sehat, bahagia, dan sukses.
Cinere, 7
Februari 2022