Rabu, 12 Januari 2022

Reni Sosok Wanita Sholehah

Oleh:  Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si.


Setiap pagi di ujung sepertiga malam saya biasa menyapa para sanak keluarga, saudara, kerabat dan sahabat serta kenalan dengan e-poster tausiyah. Dan salah satunya yang saya sapa adalah Reni. Biasanya menjelang fajar  giliran saya memperoleh dari Reni tausiyah Renungan Fajar nya. Demikianlah komunikasi saya dengan Reni, secara timbal balik  terjalin melalui tukar menukar tausiyah setiap paginya.

Pagi ini berbeda. Jam baru menunjuk pukul hampir setengah empat pagi namun saya melihat notifikasi dari Reni. Kali ini bukan Renungan Fajar namun bertuliskan kalimat merespons e-poster yang saya kirim diikuti kalimat permintaan sebagai berikut  " walaikum salam wr.wb...aamiin yaa Rabb..Yu Dewi..ada wkt nulis ttg Reni? Mau ultah ke 65 di Maret 2022. Terima kasih banyak yu Dewi.."

Saya membaca kalimat yang ditulis Reni secara singkat dan direct tersebut..khas Reni.  Saya pun langsung meresponsnya cepat via voice call  karena saya tahu  Reni masih di ujung sana memegang hpnya. Ia langsung menjawab. Saya katakan ke Reni "Yu Dewi bersedia say..kamu tulis saja nanti yu Dewi baca dan koreksi" seraya mengingatkan kembali bahwa hubungan saya dengan Reni dekat sekali.

Iparnya Reni, kakak dari suaminya adalah teman baik saya. Dr. Daisy  Rumyati Akbar Darisan berulang tahun beda lima hari dengan saya. Mertua Reni, Dr.H.Ali Akbar adalah dokter keluarga kami yang sekaligus tetangga dekat orangtua saya saat kami masih tinggal di jalan yang sama yaitu Jalan Cilacap, Menteng. Jakarta Pusat. Anak-anak om Ali dengan anak-anak ortu saya sama  banyaknya dan sepantaran. Kami pun kakak beradik bersekolah yang sama di SMPN 1 dan SMAN3 Jakarta. Ayah saya B.R. Motik dan om Ali selalu bergantian menjadi Ketua POMG di kedua sekolah tersebut. Jadi hubungan  keluarga yang dekat ini membuat saya juga melihat Reni, istri dari Idjul Akbar sudah seperti adik saya sendiri.

Terlebih salah satu kemenakan saya Samantha menikah dengan  kemenakan Reni, Yama membuat hubungan kami bertambah dekat lagi.

Satu peristiwa yang bisa dikatakan berkesan dan masih melekat dalam ingatan saya adalah saat Reni menjabat Dirjen Paudni Kemendikbud R.I. Ia mengajak saya selaku Ketua Umum KOWANI untuk ikut rombongan kunjungan dinas ke NTB.  Saat itu Reni  menelpon saya dengan mengatakan, "yu Dewi sebagai salah satu Tokoh Wanita Indonesia perlu memberi motivasi para perempuan di sana. APK PAUD NTB termasuk rendah. Saya ingin mereka tahu pentingnya PAUD disamping perempuan harus terus meningkatkan diri sendiri sepanjang hayat. Pemerintah  memfasilitasi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) untuk kursus-kursus dan paket A/B/C"

Singkat cerita, saya jadi ikut  Reni dan rombongan Ditjen PAUDNI ke NTB. Kunjungan kerja selain di Pulau Lombok juga di Pulau Moyo, Sumbawa. Reni sudah memberi informasi sebelumnya kalau kami ke Pulau Moyo  akan melalui  jalur darat. Kami berangkat malam hari agar bisa tiba  di Kota Sumbawa Besar pagi hari. Kami menyeberang dengan mencarter speed boat  menuju Desa Labuan Aji Pulau Moyo, Sumbawa.

Saya bersyukur bisa melihat sisi lain Pulau Moyo dari dekat saat  Reni sebagai Dirjen yang memberi bantuan untuk lembaga PAUD dan Kursus setempat,  selain tentunya Amanwana luxury resort  yang  terkenal di dunia dan pernah dikunjungi oleh a.l Lady Di dan Mick Jagger. 

Saya juga masih ingat dan mengapresiasi spontanitas Reni berkunjung ke KOWANI untuk menyampaikan langsung pada para pimpinan organisasi wanita anggota KOWANI tentang bantuan sosial yang bisa di akses dari Direktorat Jenderal PAUDNI Kemendikbud Republik Indonesia.

Terakhir yang mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Reni yang memiliki curiosity  tinggi pernah ikut dalam kontes pemilihan putri ayu. Sejak tahun 1981 saya selaku pendiri dan Ketua Umum Yayasan Putri Ayu  menyelenggarakan pemilihan putri ayu  yang setiap tahun rutin  diselenggarakan. Peserta pada umumnya adalah mahasiswa yang masih berusia di awal 20 tahun. Namun ini Reni yang dosen UI telah beranak dua ikut serta dalam kontes kecantikan Putri Ayu Indonesia (1985) ikut berjalan di cat walk Hotel Mandarin. Saat saya tanya "saat itu usia kamu berapa say.."hehe 28 tahun yu Dewi".

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia