Pendidikan anak usia dini (PAUD) dianggap sebagai tahapan
penting bagi perkembangan setiap anak. Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi,
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
(PAUDNI), yang biasa disapa Prof. Reni mengatakan, kegiatan di PAUD
dapat memberikan rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuai dengan
tahap tumbuh kembang anak usia pra sekolah.
Pendidikan yang diberikan untuk anak usia 3-6 tahun tidak
hanya bertujuan mengenalkan anak pada bidang-bidang pelajaran ataupun
melatihnya berinteraksi dengan anak sebaya. Lebih jauh dari itu, PAUD
memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak,
meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus),
sosial dan emosional. Agar lebih jelas, simak berbagai manfaat yang
akan dirasakan oleh si Kecil setelah mendapatkan pendidikan di playgroup
atau TK berikut.
Memperkenalkan anak pada dunia sekolah
Pengalaman belajar di PAUD akan membantu anak untuk lebih
siap dalam menerima pelajaran formal di bangku pendidikan selanjutnya
(SD). Hal ini yang menjadi salah satu alasan UNESCO merekomendasikan
setiap anak mendapatkan pendidikan anak usia dini pada usia pra sekolah.
Lingkungan belajar di sekolah tentu berbeda dengan
lingkungan di rumah. PAUD dapat menjembatani perbedaan suasana di kedua
tempat tersebut. Si Kecil akan belajar berinteraksi dengan anak
sebayanya, mengikuti aturan yang ditetapkan di playgroup atau TK,
belajar beradaptasi dengan rutinitas, dan sebagainya. Anak yang
sebelumnya mendapatkan pendidikan di PAUD sering kali memiliki kemampuan
yang lebih baik dalam berkomunikasi saat sekolah. Hal ini dikarenakan
ia sudah terbiasa untuk bermain, belajar, hingga makan bersama dengan
teman yang memiliki usia sebaya.
Membiasakan anak terhadap kegiatan terstruktur
Meski bukan lembaga pendidikan formal, namun, kegiatan yang
diadakan di playgroup atau TK dirancang khusus agar sesuai dengan fungsi
pendidikan anak usia dini. Salah satu tujuannya adalah melatih anak
agar terbiasa terhadap rutinitas dan kegiatan-kegiatan terstruktur.
Misalnya, anak akan belajar berolahraga, berbaris, menyusun puzzle, dan
sebagainya.
Mengajari anak untuk disiplin dan mengikuti peraturan
Di rumah, si Kecil tentu terbiasa bermain sesuka hati. Ia
juga mungkin sudah terbiasa mengikuti “aturan” yang Mam tetapkan, yang
biasanya tergolong lentur dibandingkan “aturan” yang terdapat di luar
rumah. Nah, usia pra sekolah adalah saat yang tepat baginya untuk
belajar mengikuti pola kegiatan maupun aturan lain di luar rumah.
Mengikuti kegiatan pendidikan anak usia dini akan melatihnya beradaptasi
dengan lingkungan baru dan peraturan baru. Ia juga akan belajar
berbagi, mengantre, menunggu, dan memahami bahwa ternyata tidak semua
hal yang ia inginkan bisa ia dapatkan. Dengan begitu, ia tidak akan
kaget atau stres saat masuk SD dan harus belajar dalam situasi yang
sangat terstruktur dan menuntut kedisiplinan.
Menumbuhkan imajinasi dan kreativitas
Anak usia dini belajar dengan cara bermain. Lembaga-lembaga
penyedia pendidikan anak usia dini merupakan tempat yang tepat untuk
memfasilitasi kebutuhan si Kecil tersebut. Bila si Kecil belajar dalam
suasana yang menyenangkan, akan lebih mudah baginya untuk menyerap
berbagai bimbingan yang diberikan. Selain mempelajari berbagai
keterampilan dasar untuk membaca dan menulis, si Kecil juga akan
mendapatkan banyak rangsangan yang akan memancing imajinasi dan
kreativitasnya.
Menanamkan nilai-nilai positif
Program kegiatan yang diadakan di lembaga-lembaga pendidikan
anak usia dini juga bertujuan menanamkan nilai-nilai positif, seperti
kejujuran, toleransi, berbagi, dan sebagainya. Pada usia pra sekolah,
anak belajar dengan cara bermain. Maka dari itu, kegiatan yang dilakukan
di playgroup dan TK dirancang layaknya permainan, meski sebenarnya
menyimpan maksud pembelajaran tertentu. Melalui berbagai permainan
tersebut, si Kecil akan belajar tentang sopan santun, menghormati orang
lain, berbagi dengan orang lain, pentingnya bersikap jujur, dan
lain-lain.
Sumber: https://porosmasyarakat.com/2017/07/24/melatih-anak-lewat-paud/