Kamis, 20 September 2018

Dua Gubernur Terima Anugerah Keaksaraan

Gubernur Jawa Timur 
Jakarta  -ES -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan keaksaraan kepada pihak-pihak yang dinilai berkomitmen dan berprestasi dalam program penuntasan tuna aksara di Indonesia. Dari total 42 penghargaan yang diberikan dalam peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2012, enam diantaranya diberikan kepada pemerintah daerah.
"Pemerinciannya dua gubernur, tiga bupati, dan satu walikota," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Lydia Freyani Hawadi, pada jumpa pers di Gedung C Kemdikbud, Jakarta, (13/9). Dua gubernur yang mendapat anugerah keaksaraan adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin  Teras Narang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh akan memberikan penghargaan tersebut dalam puncak peringatan HAI ke-47di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Minggu (16/9). Gubernur Soekarwo, memperoleh Anugerah Aksara Utama atas komitmen Pemerintah Provinsi dalam mengalokasikan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tertinggi untuk program peningkatan keaksaraan.
Sedangkan Gubernur Teras Narang menerima pengharagaan Aksara Madya karena dinilai telah berhasil melakukan capaian maksimal dan perhatiannya terhadap program keaksaraan masyarakat marjinal. "Tiap tahun kami memang memberikan penghargaan ini terhadap gubernur dan bupati atau walikota yang dinilai mempunyai komitmen kuat untuk program-program keaksaraan," ujar Lydia.
Ia juga menjelaskan, program keaksaraan yang dijalankan dibeberapa daerah terbukti telah mendapatkan pengakuan internasional tahun ini, yaitu, Penghargaan Aksara King Sejong dari UNESCO. Penyerahan penghargaan tersebut telahberlangsung dimParis, pada 6 September lalu. Dalam penyerahan tersebut, pemerintah Indonesia khususnya Kemdikbud, diwakili Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ella Yulaelawati.
Pada puncak HAI di Palangkaraya nanti, secara simbolis perwakilan UNESCOJakarta untuk Indonesia juga akan menyerahkan kembali penghargaan tersebut kepada Mendikbud. "Dalam konteks penuntasan tuna aksara, makna terdalam dari peringatan HAI adalah, seberapa jauh kita sebagai bangsa, baik pemerintah maupun masyarakat pada umumnya, bertekat dan berikhtiar secara berkelanjutan untuk menuntaskan saudara-saudara kita yang masih tuna aksara," tutur Lydia. (DM) www.pelitakarawang.com

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia