Jakarta -ES --
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan keaksaraan
kepada pihak-pihak yang dinilai berkomitmen dan berprestasi dalam
program penuntasan tuna aksara di Indonesia. Dari total 42 penghargaan
yang diberikan dalam peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2012,
enam diantaranya diberikan kepada pemerintah daerah.
"Pemerinciannya
dua gubernur, tiga bupati, dan satu walikota," kata Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Lydia Freyani Hawadi,
pada jumpa pers di Gedung C Kemdikbud, Jakarta, (13/9). Dua gubernur
yang mendapat anugerah keaksaraan adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo,
dan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh akan memberikan penghargaan
tersebut dalam puncak peringatan HAI ke-47di Palangkaraya, Kalimantan
Tengah, pada Minggu (16/9). Gubernur Soekarwo, memperoleh Anugerah
Aksara Utama atas komitmen Pemerintah Provinsi dalam mengalokasikan dana
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tertinggi untuk program
peningkatan keaksaraan.
Sedangkan
Gubernur Teras Narang menerima pengharagaan Aksara Madya karena dinilai
telah berhasil melakukan capaian maksimal dan perhatiannya terhadap
program keaksaraan masyarakat marjinal. "Tiap tahun kami memang
memberikan penghargaan ini terhadap gubernur dan bupati atau walikota
yang dinilai mempunyai komitmen kuat untuk program-program keaksaraan,"
ujar Lydia.
Ia
juga menjelaskan, program keaksaraan yang dijalankan dibeberapa daerah
terbukti telah mendapatkan pengakuan internasional tahun ini, yaitu,
Penghargaan Aksara King Sejong dari UNESCO. Penyerahan penghargaan
tersebut telahberlangsung dimParis, pada 6 September lalu. Dalam
penyerahan tersebut, pemerintah Indonesia khususnya Kemdikbud, diwakili
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ella Yulaelawati.
Pada
puncak HAI di Palangkaraya nanti, secara simbolis perwakilan
UNESCOJakarta untuk Indonesia juga akan menyerahkan kembali penghargaan
tersebut kepada Mendikbud. "Dalam konteks penuntasan tuna aksara, makna
terdalam dari peringatan HAI adalah, seberapa jauh kita sebagai bangsa,
baik pemerintah maupun masyarakat pada umumnya, bertekat dan berikhtiar
secara berkelanjutan untuk menuntaskan saudara-saudara kita yang masih
tuna aksara," tutur Lydia. (DM) www.pelitakarawang.com