Kamis, 12 April 2018

Anak-anak Harus Dikenalkan Pada Gizi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak harus diajarkan cinta pada gizi dan makanan bergizi perlu ditumbuhkan agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Kecintaan pada gizi bisa dilakukan melalui kegiatan belajar dan bermain baik di dalam ruang kelas maupun di luar ruang melalui praktek langsung di lapangan.

Demikian rangkuman kesimpulan diskusi Nutritalk Sarihusada yang menghadirkan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Prof Dr Lydia Freyani Hawadi, pakar gizi Dr Elvina Karyadi PhD dan Corporate Affairs Head Sarihusada Arif Mujahidin.

Arif Mujahidin mengatakan, sebagai perusahaan penghasil nutrisi untuk ibu dan anak, Sarihusada memiliki kegiataan sosial yang memfokuskan pada edukasi gizi melalui program Ayo Melek Gizi dengan menggandeng berbagai pihak termasuk kalangan NGO, institusi pendidikan, maupun pemerintah.

"Kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai zat gizi dan kebutuhan pemenuhan zat gizi dalam pola makan sehari-hari khususnya pada 360 minggu pertama dalam kehidupan, mulai dari pra kehamilan hingga anak berusia 6 tahun," ungkap Arif Mujahidin di Restoran Kembang Goela Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Salah satu kegiatan yang dilakukan Sarihusada adalah pengembangan PAUD dengan materi ajar edukasi gizi langsung di lapangan. PAUD Rumah Srikandi binaan Sarihusada, yang berlokasi di Kemudo, Klaten, memiliki Kebun Nutrisi dimana anak-anak bisa belajar menanam dan merawat sayur sayuran yang nantinya akan dipanen dan dikonsumsi oleh mereka.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Prof Lydia Freyani Hawadi yang akrab disapa denga Reni, menyatakan esensi dari pendidikan anak prasekolah dalam hal ini PAUD adalah pemberian rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak dan dilaksanakan melalui pendekatan bermain sambil belajar.
"Semua nilai positif termasuk pengetahuan mendasar mengenai gizi perlu pembiasaan dan harus dilakukan secara terus menerus," kata Prof Reni Hawadi.
Gizi merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian Ditjen PAUDNI. Untuk mendukung tumbuh kembang anak usia dini, segala kebutuhan esensi anak harus terpenuhi baik gizi, kesehatan, pendidikan, perawatan, pengasuhan, kesejahteraan dan perlindungan.

Program Ditjen PAUDNI adalah mendorong penyelenggaraan PAUD holistik integratif yang mencakup pendidikan dan layanan terhadap pemenuhan seluruh kebutuhan dasar anak termasuk kesehatan dan gizi mereka.

"Kami menghargai upaya swasta dalam mendukung edukasi anak usia dini. Apa yang dilakukan Sarihusada di PAUD Rumah Srikandi dengan pengembangan Kebun Nutrisi bisa menjadi contoh yang baik bagi PAUD lain," tutur Prof Reni Hawadi.

Arif Mujahidin menuturkan saat ini selain di Kemudo, pihaknya mendukung 13 PAUD percontohan di Yogyakarta baik dalam bidang pembinaan tenaga pengajar maupun pengembangan materi pengajaraan tambahan berbasis nutrisi sebagai bagian dari program Ayo Melek Gizi.

"Anak-anak PAUD diharapkan menjadi tahu asal bahan makanan yang tersaji di piringnya, tahu bagaimana menanamnya dan yang paling penting manfaatnya bagi tubuh," tandas Arif.

Sumber:  http://m.tribunnews.com/kesehatan/2013/05/21/anak-anak-harus-dikenalkan-pada-gizi

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia