Rabu, 21 Maret 2018

Mari Bebaskan Indonesia dari Buta Aksara

Bisa membaca tulisan ini? Selamat! Itu berarti kamu termasuk orang-orang yang beruntung karena bisa membaca dan mengenal huruf dan angka alias melek aksara. Tidak seperti 6.165.404 orang Indonesia lainnya (Kemdikbud: 2013) yang masih terbelenggu ketidakmampuan untuk membaca atau buta aksara. Mari bebaskan indonesia dari buta aksara.

Ironis memang, setelah merdeka selama 69 tahun, sebanyak 3,85 persen (Kemdikbud: 2013) dari jumlah masyarakat Indonesia masih buta aksara. Padahal angka buta aksara memberikan kontribusi signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (HDI) sebuah negara.

Mengutip mantan Sekjen PBB, Kofi Annan, “Pengalaman dan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan baca tulis merupakan alat penting untuk memberantas kemiskinan, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan kesetaraan gender, meningkatkan kesehatan keluarga dan perlindungan lingkungan hidup, serta mendorong keikutsertaan rakyat dalam proses demokratisasi. Kemampuan baca tulis adalah bagian penting dari pengajaran dan pendidikan bagi semua orang dan alat untuk mencapai kemajuan yang hakiki dan fundamental.” Hal ini menjelaskan bahwa Indonesia harus segera mungkin membebaskan diri dari buta aksara.

Selama ini pemerintah tidak hanya berpangku tangan, melainkan menjalankan berbagai program penuntasan buta aksara baik dalam lingkup daerah ataupun nasional. Diantaranya adalah dengan mengadakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menargetkan setiap tahun angka buta aksara turun 500.000 orang.

Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kemdikbud, Lydia Freyani Hawadi mengatakan bahwa saat ini ada  9.000 PKBM yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 8.500 diantaranya terdaftar di Kemdikbud.

Adapun usaha pemberantasan buta aksara tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, pihak swasta dan masyarakat selayaknya bahu membahu dalam usaha tersebut.

SUN Foundation sebagai organisasi non-profit yang berfokus dalam bidang pendidikan, sejak tahun 2011 menggalakkan program beasiswa bagi kurang lebih 60 anak yatim dari panti asuhan Pelayanan Kasih Bhakti Mandiri. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak tersebut layak mengecap pendidikan yang layak dan melek aksara.

SUN Foundation mengundang berbagai pihak untuk secara langsung terlibat dalam program beasiswa ini dengan menjadi dona

Mencerdaskan bangsa melalui berdonasi. Mengapa tidak?

Sumber:  https://suneducationgroup.com/news-id/australia-lifestyle-id/gaya-hidup-id/mari-bebaskan-indonesia-dari-buta-aksara/

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia