REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Non
Formal dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi mengatakan, kebutuhan
PAUD di Indonesia mencapai 551.779. Namun jumlah PAUD di Indonesia baru
mencapai 174.367.
Dari 174.367 PAUD, kata Lydia,
terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 74.487, diikuti Kelompok
Bermain sebanyak 70.477. Sedangkan Satuan PAUD sejenis mencapai 26.269
lembaga.
"Kurangnya jumlah PAUD di Indonesia juga disebabkan sedikitnya anggaran bagi PAUD. Padahal PAUD ini merupakan pendidikan dasar untuk menyiapkan generasi bangsa menuju masa depan,"ujar Lydia.
Program
PAUD, terang Lydia, harus terus dikembangkan sebab pada tahun 2045,
atau pada 100 tahun usia kemerdekaan, Indonesia akan mengalami bonus
demografi. Pada periode tersebut, Indonesia akan memiliki banyak
pemuda-pemudi yang penuh potensi.
"Calon-calon
pemimpin di tahun 2045 adalah anak-anak PAUD saat ini. Oleh karena itu,
PAUD adalah investasi yang harus kita pupuk sejak saat ini,” kata Lydia.
Berdasarkan
survei nasional BPS pada tahun 2010, terang Lydia, anak usia 0-9 tahun
telah mencapai 45,93 juta jiwa. Pada tahun 2045, anak-anak tersebut akan
berusia 35-44 tahun.
"Program PAUDISASI sangat
penting untuk menyiapkan anak-anak menjadi calon pemimpin di masa
mendatang. Anak-anak yang ikut PAUD lebih tertarik dengan sekolah dari
pada yang tidak ikut, tingka putus sekolah anak yang pernah PAUD juga
lebih rendah,"kata Lydia.
***
Sumber: republika.co.id