TARAKAN, PAUDNI– Dirjen
PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Lydia
Freyani Hawadi mengatakan, guru PAUD yang berpendidikan sarjana atau D3
sesuai yang diisyaratkan dalam regulasi jumlahnya masih minim. Saat ini
guru PAUD yang sudah memenuhi standar kompetensi baru 20 persen dari
jumlah yang ada, sedangkan 80 persenya belum sarjana dan belum pernah
mengikuti diklat tingkat dasar. Untuk itu, dibutuhkan peran serta
pemerintah daerah untuk memperhatikan guru PAUD.
Hal tersebut dia sampaikan dihadapan para guru PAUD se-Kota Tarakan
dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Utara. Menurutnya masih banyak
guru PAUD yang memiliki latar belakang pendidikan SMA Sederajat. Untuk
meningkatkan kompetensi dibutuhkan perhatian dari pemerintah daerah
dengan memberikan anggaran baik yang berasal dari APBD tingkat I maupun
II, guna melakukan training atau diklat tingkat dasar, lanjutan hingga
mahir.
“Dibutuhkan bantuan kualifikasi untuk mendorong mereka yang belum
memenuhi criteria sebagai guru PAUD untuk mendapatkan diklat maupun
meneruskan pendidikanya ke S1, dan ini bukan hanya tanggungjawab
pemerintah pusat, melainkan pemerintah daerah juga harus ikut campur
untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD,” terangnya, Jumat (4/4).
Minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap SDM guru PAUD, diakui
Lydia karena minimnya anggaran yang dialokasikan, meskipun di beberapa
daerah telah mengganggarkan 20 persen dari jumlah APBDnya untuk dunia
pendidikan tetapi belum menjamin peningkatan SDM guru PAUD secara
signifikan. “Dari 20 persen itu untuk PAUD berapa, rata–rata hanya
mendapatkan sebagian kecil dari total 20 persen,” ucapnya.
Di Tarakan, dari 649 guru PAUD baru 97 yang sudah S1 serta telah
mengikuti kompetensi, minimnya anggaran untuk meningkatkan kompetensi
guru PAUD diakui Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan
Tarakan, Aswadi. Menurutya belum tercapainya 50 persen guru PAUD
memiliki kompetensi diakibatkan mininya dana, meskipun demikian
kesejahteraan para guru PAUD sudah menjadi perhatian serius Disdik
Tarakan.
“Dari Pemkot telah memberikan insentif sebesar Rp700 ribu perbulan,
sedangkan untuk non formal atau kelompok belajar Rp500 ribu, jumlah ini
sudah cukup besar dibandingkan dengan daerah lain. Untuk wilayah
Kalimantan Utara kita masih unggul untuk pengelolaan PAUD, karena sesuai
dengan program nasioanl satu desa / kelurahan satu PAUD tetapi di
Tarakan sudah ada 120 lembaga yang tersebar di 20 kelurahan, sehingga
satu kelurahan rata rata memiliki enam PAUD,” bebernya.
Sedangkan untuk peningkatan SDM guru PAUD Disdik telah memberikan
beasiswa stimulant bagi guru – guru PAUD, namun karena jumlahnya
terbatas maka belum semua mendapatkanya. Sedangkan untuk melakukan
diklat tidaklah gampang karena harus mengundang instruktur yang sudah
berpengalaman dan diakui kompetensinya. “Diklat tidak bias kita lakukan
sendiri harus melalui lembaga yang berkompeten, sehingga diklat tidak
bias sembarangan kita lakukan,” ungkapnya.
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M. Psikolog Dalam buku Understanding Your Life Through Color yang ditulis oleh Nancy Tappe (1982...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)