JAKARTA. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal
dan Informal (Ditjen PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog
meminta agar Dharma Wanita Ditjen PAUDNI terus mengasah keterampilan dan
meningkatkan semangat kewirausahaan.
Hal tersebut ia sampaikan saat memimpin rapat evaluasi program Dharma
Wanita Ditjen PAUDNI 2012 dan rencana program 2013. “Gunakan hubungan
baik kita dengan lembaga kursus dan pelatihan untuk mengembangkan
potensi diri para anggota dan pengurus Dharma Wanita,” katanya, Senin
(14/1).
Dirjen meminta agar Dharma Wanita menyelenggarakan kegiatan setiap
bulan, misalnya pelatihan tata rias kecantikan, menjahit, menyulam, atau
kegiatan lain yang hasilnya dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi
anggota. “Pelatihan seperti tablemanner juga sangat penting, saya harap ini dapat diselenggarakan,” pinta Dirjen selaku Pembina Dharma Wanita Ditjen PAUDNI.
Selain itu, Dirjen juga meminta agar pengurus mengupayakan pembuatan website
atau laman Dharma Wanita Ditjen PAUDNI. Media tersebut dapat digunakan
sebagai ajang publikasi dan informasi setiap kegiatan. Gagasan ini dapat
pula meningkatkan kemampuan para pengurus agar lebih melek teknologi
informasi.
Dorong TPA di Setiap Kementerian
Pada rapat yang dihadiri sejumlah istri pejabat eselon II dan III di lingkungan
Ditjen PAUDNI tersebut, Dirjen meminta agar Dharma Wanita membantu
untuk menyosialisasikan Taman Penitipan Anak di setiap
kementerian/lembaga. Hingga saat ini baru sedikit lembaga pelat merah
yang memiliki TPA di gedung mereka. “Bantuan rintisan PAUD dapat mereka
manfaatkan,” ucap Dirjen memberi solusi sumber pendanaan TPA.
Selain itu, Dirjen meminta agar TPA yang dikelola oleh Ditjen PAUDNI
dirapikan kembali tata letaknya. Para pendidik dan tenaga
kependidikannya juga harus terus diikutsertakan dalam pendidikan dan
pelatihan untuk memacu kompetensi dan kualifikasinya.
Sedangkan Ibu Gutama, selaku Ketua Dharma Wanita Ditjen PAUDNI
memaparkan selama ini program berjalan dengan cukup baik, hanya saja
tidak seluruh anggota dan pengurus dapat menghadiri setiap kegiatan yang
diselenggarakan. “Sebagian pengurus adalah wanita karir yang terkadang
sulit meluangkan waktu. Namun kami akan terus berupaya agar seluruh
pengurus bisa lebih aktif lagi,” ujarnya. (Yohan Rubiyantoro/HK)
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Anak berbakat perempuan ? Ya, saya merasa penting menyoroti masalah anak berbakat p...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)