Minggu, 15 Oktober 2017

Pacu Program Gender, Ditjen PAUDNI Rangkul Lebih Banyak Pusat Studi Wanita

JAKARTA. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog menghendaki agar seluruh Pusat Studi Wanita (PSW) yang ada di berbagai perguruan tinggi, maupun institusi lain di seluruh Indonesia dirangkul untuk mengembangkan program tentang gender.

Hal tersebut ia sampaikan saat rapat kerja dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, belum lama ini. “Program gender jangan hanya menjadi rutinitas tahunan dengan tim dan instrumen yang sama. Perlu ada penyegaran dan perubahan,” ujarnya.

Perubahan tersebut tidak hanya menyangkut tim yang melakukan pengembangan program Pengarusutamaan Gender (PUG), melainkan juga terkait materi dan pola-pola pendampingan. “Saya minta agar seluruhnya dievaluasi, mulai dari tim, instrumen pendampingan, dan materi-materi mengenai gender,” tegas Dirjen.

Selama ini Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat telah menggelar program pengarusutamaan gender. Program tersebut berupaya mewujudkan kesamaan kondisi dan status sosial, politik, ekonomi, laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan kenikmatan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam pembangunan.

Membukukan setiap Kegiatan
Sejumlah program tersebut antara lain, peningkatan kapasitas kelembagaan PSW dengan sasaran Lembaga PSW/PSG pada 10 perguruan tinggi, pendidikan keluarga berwawasan gender, Pembelajaran Pendidikan Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan (EFSD), Pembelajaran Kecakapan Hidup Berorientasi Pemberdayaan Perempuan serta Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu.

Dirjen juga meminta agar setiap hasil kegiatan yang terkait dengan program pengarusutamaan gender serta pendidikan masyarakat lainnya dianalisis, serta disusun menjadi sebuah buku. Hal ini agar informasi program-program tersebut dapat dibaca oleh seluruh masyarakat. “Sehingga program yang telah dikembangkan dapat diterapkan di seluruh daerah, dan menjadi referensi untuk mahasiswa S1, S2, dan S3,” ucapnya. (Yohan Rubiyantoro/HK)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia