DEPOK. Sekali lagi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad
Nuh menegaskan sekolah dasar (SD) tidak boleh memberikan tes baca tulis
hitung (calistung) kepada calon murid. Pendidikan anak usia dini (PAUD)
bukanlah tempat bagi anak untuk belajar calistung
Hal itu Mendikbud sampaikan pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Depok, Senin (11/1).
Nuh mengatakan, mengajarkan calistung adalah kewajiban SD, bukan
PAUD. Oleh karena itu, anak yang akan masuk sekolah tidak boleh dituntut
sudah menguasai calistung.
“Bila sekolah dasar memberikan tes calistung kepada calon murid, maka
anak-anak akan diajari calistung sejak taman kanak-kanak (TK). Jika di
TK anak sudah diajari calistung, maka sejak masuk PAUD ia sudah
diperkenalkan huruf. Jangan-jangan semenjak di dalam kandungan sudah
diminta belajar,” kata Nuh melontarkan canda sembari menggambarkan bahwa
tuntutan yang berat kepada anak usia dini akan membuat anak tersebut
tertekan.
Masa usia dini, adalah masa anak belajar melalui kegiatan bermain,
atau kegiatan yang menyenangkan. Hal ini sering pula diingatkan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal,
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog di beberapa kali kesempatan.
Lydia yang juga akrab dikenal sebagai Reni Akbar-Hawadi pernah
mengungkapkan bahwa memaksakan anak melakukan sesuatu yang sebenarnya ia
belum siap justru akan memberikan pengalaman yang tidak menyenangkan,
bahkan akhirnya memunculkan penolakan dari anak.
Meski demikian, mengajarkan calistung kepada anak usia dini boleh
saja dilakukan, asalkan anak tersebut memang tertarik dan memiliki
kemampuan. Selain itu, metode pengajaran pun tidak boleh meninggalkan
prinsip bermain dan menyenangkan.
Akan tetapi, penguasaan calistung seharusnya tidak menjadi fokus
pembelajaran, Metode pendekatan di PAUD, kata Reni, tidak hanya
didasarkan pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek motorik. Ini
karena perkembangan anak usia 0-6 tahun masih terfokus pada aspek
motorik, sehingga metode pembelajarannya pun lebih baik menekankan
pengembangan soft skill, dan tentunya dengan cara bermain. (Teguh Susanto/HK)