SURABAYA. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) telah menyusun 27 Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pendidikan kursus hingga semester I tahun 2013. SKL dan KBK tersebut bertujuan agar lulusan lembaga kursus mampu bersaing di dunia usaha dan industri, serta lulusannya dapat disetarakan dengan pendidikan formal.
Selanjutnya akan dilakukan pengembangan SKL dan KBK secara bertahap sebagai upaya memenuhi perkembangan jenis-jenis kursus baru. “Kedepannya semua jenis kursus atau sekitar 65 kursus memiliki SKL dan KBK,” sebut Direktur Jenderal PAUDNI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog saat membuka Sosialisasi SKL dan KBK di Surabaya, (17/6).
Dirjen juga mengingatkan para pengelola kursus agar menerapkan SKL dan KBK untuk meningkatkan mutu dan proses pembelajaran. Sebab, Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), telah mengamanatkan perubahan struktur SKL dan KBK. Oleh karena itu, pada tahun 2012 Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan melakukan penyusunan dan review kedua hal tersebut yang berbasis pada KKNI.
“Lembaga kursus harus berbenah agar lebih diminati masyarakat,” ajak Dirjen. Selain itu ia juga mendorong agar para pengelola kursus mengikutsertakan peserta didik mereka untuk mengikuti uji kompetensi.
Empat Angkatan
Kepala Subdirektorat Pembelajaran dan Peserta Didik, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Abdoellah menambahkan, sosialisasi SKL dan KBK telah dilaksanakan dalam empat angkatan. Angkatan I dilaksanakan di Semarang pada tanggal 27 sampai 29 Mei 2013, yang diikuti 115 orang pendidik. Jenis pendidikannya meliputi, antara lain, seni merangkai bunga, penyiaran, ekspor impor, dan otomotif.
Angkatan II dilaksanakan di Makassar pada tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2013, yang diikuti 98 orang pendidik kursus. Jenis pendidikannya yaitu tata boga, akuntansi, tata kecantikan kulit, hantaran.
Angkatan III dilaksanakan di Batam, pada tanggal 12 Juni hingga 14 Juni 2013 yang diikuti 72 pendidik kursus. Jenis pendidikannya yaitu otomotif, tata busana, tata rias pengantin, tata kecantikan rambut. Angkatan IV, dilaksanakan di Surabaya tanggal 17 hingga 19 Juni 2013, yang diikuti 72 pendidik kursus. “Jenis pendidikannya meliputi akupunktur, senam, bahasa jepang, musik,” sebut Kasubdit. (Yohan Rubiyantoro/HK)