Rabu, 27 September 2017

Guru PAUD Harus Sering Ikut Diklat

MATARAM. Pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi guru pendidikan anak usia dini (PAUD) perlu digencarkan. Ini untuk mengatasi masih rendahnya tingkat pendidikan guru PAUD yang ada saat ini.

“Idealnya guru PAUD berpendidikan minimal S1. Namun saat ini, baru 16 persen Guru PAUD yang berpendidikan sarjana. Lainnya memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah. Bahkan di beberapa daerah masih ada guru PAUD yang hanya lulusan SMP,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Dirjen PAUDNI) Prof. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog saat pembukaan Diklat Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD di Mataram, Nusa Tenggara Barat, belum lama ini.

Untuk itu Guru Besar Universitas Indonesia ini menyatakan intensitas penyelenggaraan diklat bagi guru PAUD perlu ditingkatkan demi peningkatan kompetensi para pendidik tersebut.

“Dengan banyak mengikuti diklat, kemampuan guru PAUD dalam membentuk individu, kepribadian, dan watak anak akan semakin bertambah,” ujar Reni Akbar Hawadi, panggilan akrab Lydia.

Selain itu, Reni juga mendorong guru PAUD untuk memiliki motivasi dari dalam dirinya sendiri untuk sering mengikuti berbagai diklat, terutama bagi mereka yang baru menjadi guru PAUD.

“Kita tahu bahwa usia dini ini adalah usia krusial jadi sehingga mau tidak mau para guru harus punya keinginan untuk meningkatkan kemampuannya,” tambah Reni. (Sugito/HK)

Sumber :Dirjen PAUDNI Kemdikbud

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia