Rabu, 23 Februari 2022

Reni Hawadi dan Pramuka Santa Ursula

Oleh: Lies Wibisono, Susi Sudarsono, Caecilia Berudiah dan Getty Sasmita | Pembina Pramuka Gudep 470 Jakarta Pusat

Di Pramuka kami saling memanggil Kak.  Saat Kak Reni Hawadi menghubungi saya via WhatsApp, kami berempat adalah Pembina Pramuka Santa Ursula, sedang membicarakan ulang tahun ke-60 gugus depan kami yaitu Gudep Jakarta Pusat 470, yang jatuh pada tanggal 27 Januari 2022. Suatu hal yang membanggakan kami Pramuka Santa Ursula berdiri hanya berselisih 6 bulan dengan Gerakan Pramuka Indonesia yang dicanangkan tanggal 14 Agustus 1961.Awalnya kami mulai dengan Ambalan Penegak Putri yang beranggotakan siswa SMA Santa Ursula yang tinggal di asrama.  Dengan berjalannya waktu, Pramuka Santa Ursula  terdiri dari Siaga Putra, Siaga Putri, Penggalang Putra, Penggalang Putri dan Penegak Putri.

Keanggotaan pramuka pada masa itu sukarela, yang hanya diikuti oleh anak-anak yang mau jadi pramuka saja. Berbeda dengan pramuka jaman kini, dimana pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler  yang bersifat wajib bagi siswa.  Gudep  Jakarta Pusat 470 Santa Ursula berlokasi di Jalan Pos No.2 Jakarta Pusat, di dalam area Sekolah Santa Ursula. Kegiatan latihan pramuka dilakukan setiap Sabtu sore, jam 16:00 – 18:00.  Anggota pramuka kami  selain siswa Santa Ursula juga dari anak-anak sekolah lain yang ingin menjadi anggota pramuka.

Saat masuk menjadi anggota Gudep Jakarta Pusat 470 Kak Reni  adalah siswa SMP  Santa Ursula. Ia meniti karir pramuka dari Siaga Putri Pramuka Van Lith dan  melanjutkannya sebagai Penggalang Putri, Penegak Putri dan Pembina Putri di Pramuka Santa Ursula.  Kegiatan pramuka masih terus aktif diikuti Kak Reni  saat menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi UI. Hal yang istimewa berpuluh tahun kemudian Kak Reni menduduki jabatan Wakil Ketua Kwartir Nasional Bidang Binawasa. Bisa jadi mungkin Kak Reni sendiri tidak akan menyangka kelak ia akan duduk menjabat di Kwarnas, saat sering bolak balik Kedai Pramuka Kwarnas untuk membeli perlengkapan pramukanya.

Momen yang tidak terlupakan oleh setiap pramuka Penggalang adalah mengikuti Jambore Nasional (Jamnas). Pada tahun 1973 untuk pertama kalinya  dilaksanakan Jambore Nasional Pramuka Indonesia yang di selenggarakan di  Situ Baru, Jakarta (sekarang Bumi Perkemahan Cibubur).  Pramuka Penggalang Putri Santa Ursula juga mengirimkan regu penggalang putrinya. Kami  naik truk tentara yang difasilitasi Pak Darsono, Pak Suparman dan Dr. Heridadi.  Kak Reni termasuk salah satu pesertanya. Mereka berjalan beriringan sesuai regu, berpakaian seragam penggalang, bertopi boni pramuka,  dengan membawa ransel di punggung,  dan tongkat serta peralatan memasak. Di lokasi perkemahan,  satu tenda berisikan sepuluh anggota. Mereka harus mendirikan tenda pramuka sendiri yang sudah disediakan patok, dan talinya. Hal yang masih teringat, mereka lupa membawa palu untuk mengetok patok sehingga harus meminjam ke tetangga tenda sebelahnya.  Latihan mendirikan tenda saat latihan rutin dipraktekan mereka disini, syukurlah tidak memerlukan waktu yang lama tenda pramuka telah siap dipakai.

Kegiatan pramuka menanamkan nilai-nilai keutamaan (virtue) seperti kerjasama, kekompakan, gotong royong, empati, kemandirian, disiplin, dan rasa tanggung jawab serta kepemimpinan. Di kegiatan pramuka,  Pembina tidak hanya memberikan  teori saja namun juga praktek dan keteladan. Nilai-nilai baik Dasa Dharma Pramuka, sebagai ketentuan moral kepanduan menjadi pegangan dan telah terinternalisasi, menjadi bagian dalam diri mereka. Demikianlah, saya pun meyakini kepemimpinan Kak Reni dan nilai-nilai baik yang ia miliki  banyak diasah dalam kegiatan pramuka yang diikutinya sejak Sekolah Rakyat.

Walau kami sudah jarang sekali ketemu namun ikatan batin sesama anggota Pramuka  terjalin dengan baik. Salam Pramuka!

Jakarta, 26 Januari 2022

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia