Kamis, 03 Februari 2022

Bu Reni Itu Seru, Keren, Inspiratif, Good Management, Inovatif, Modis, Walau Kadang Bikin Hati Dag Dig Dug….

Oleh: Desti Anggraini,S.P.,M.Si

Koordinator SDM dan Kerjasama SIL-SKSG Universitas Indonesia 

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.Si., M.M., Psikolog atau yang biasa saya sapa dengan bu Reni adalah salah satu pimpinan saya di Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam (PSKTTI) UI.  Sebenarnya banyak cerita terkait beliau, namun ada  tiga  momen yang menurut saya paling berkesan  untuk saya  share.

Pertama : Capacity Building ke Malaysia

Pada era kepemimpinan bu Reni, kami para tendik  PSKTTI yang berjumlah  delapan orang bisa pergi ke Malaysia untuk capacity building  pada tahun 2010.  Jujur sebelumnya  kami tidak pernah membayangkan bisa jalan-jalan ke luar negeri dengan gratis. Tapi bu Reni mengajak kami untuk capacity building sambil jalan-jalan ke Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur (KL).  Kami berangkat dengan maskapai low-cost carrier  yang berangkat  pada penerbangan pertama, sehingga  kami  semua pada  jam 3 dinihari sudah berada di  Bandara Soekarno-Hatta.  Saya tidak tau kenapa bu Reni meminta saya untuk menjadi PIC kegiatan ini. Padahal saya belum pernah ke Malaysia. Meskipun saat itu saya bingung bagaimana me-arrange perjalanan, namun saya coba untuk melaksanakannya. Nah.. ini seru! Saat pemberangkatan saya gak nyangka sama sekali  kalau kita salah terminal.  Untung kami cepat sadar hahaha.. melihat T3 gelap dan  sepi, tidak ada pergerakan orang-orang serta counter yang masih tutup.  Saya bersyukur  sekali mobil orangtua saya dan satu mobil lainnya masih ada. Jadilah kami ber 12  bergegas menuju T2 dan tidak perlu lama- lama menunggu saat  boarding time.  Oia..selain kami ber sembilan  kegiatan ini juga diikuti oleh satu orang anak bu Reni, satu orang dosen PSKTTI dan adek saya dimana mereka bertiga bayar sendiri (tidak menggunakan dana PSKTTI).

Rencana perjalanan untuk ke KL  dilakukan  dengan matang.  Bu Reni meminta saya menyusun terlebih dahulu itinerary  sebelum di diskusikan lebih lanjut dengan beliau, sekaligus memberikan nomor  kontak agen perjalanan yang biasa beliau gunakan. Saya tinggal  berkoordinasi dengan tour  and travel agent tersebut. Sementara untuk tiket dan hotel saya coba cari sendiri di internet agar sesuai dengan budget dari kantor . Bagian keuangan menyebutkan besarnya anggaran yang tersedia, saya  menyesuaikan dan menyusun lengkap daftar destinasi, jadwal kegiatan harian, transportasi, akomodasi  hingga konsumsi.

Alhamdulillah, kegiatan capacity building ini sekitar 3 hari 2 malam berjalan lancar dan sukses. Dalam menyusun destinasi wisata  Bu Reni mengarahkan saya fokus ke tempat-tempat wisata yang wajib dikunjungi saja.  Jadilah kami  mengunjungi Merdeka Square,  Petronas  Twin Towers, KLCC, Jalan Alor Food Street,  Sultan Abdul Samad Building, Sultan Salahuddin Abdul Aziz Mosque, University of Malaya, Batu Caves, Dataran Tinggi Genting,  Putrajaya dll. Meskipun banyak hal yang saya rasakan untuk kegiatan ini, mulai dari stress, senang, semangat, seru, dan lainnya, tapi kegiatan ini secara tidak langsung mengajarkan saya bagaimana meng-arrange suatu perjalanan jauh dan lebih disiplin. Melalui capacity building ini, semua karyawan PSKTTI bisa merasakan keseruan jalan-jalan ke luar negeri.

Musholla Lantai 4 Gedung IASTH UI

Sebelum kepemimpinan bu Reni, para karyawan PSKTTI UI melaksanakan sholat zuhur dan ashar di pojok ruangan di secretariat PSKTTI yang di-setting menjadi musholla. Namun di era kepemimpinan bu Reni, beliau ingin agar ada satu  ruangan di lantai 4 yang bisa dijadikan musholla sehingga karyawan lebih nyaman untuk beribadah. Selain itu, mushollah tersebut juga bisa digunakan oleh para mahasiswa untuk sholat. Meskipun jarak PSKTTI UI tidak terlalu jauh dengan masjid, namun cukup butuh waktu bagi mahasiswa untuk menjangkaunya dengan waktu istirahat antar kuliah hanya 15-30 menit. Saat itu semua ruangan di lantai 4 telah digunakan untuk perkuliahan, kantor sekretariat 3 program studi dan ruang ikatan alumni program pascasarjana (Iluni PPs UI). Dikarenakan ruang sekretariat Iluni PPs UI jarang digunakan, beliau berinisiatif untuk menjadikan ruangan tersebut menjadi musholla. Beliau meminta saya untuk koordinasi dengan Ketua Iluni PPs UI saat itu yaitu Bapak  Imron Rosyadi yang kebetulan juga alumni PSKTTI. Setelah koordinasi dengan ketua Iluni PPs UI, akhirnya ruangan tersebut beralih fungsi menjadi sebuah musholla.

Alhamdulillah, setelah dibersihkan dan ruangan tersebut  layak digunakan, Prodi melengkapinya  dengan karpet.  Bu Reni sendiri menyumbang dua foto lukisan dari rumahnya yaitu lukisan Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah  untuk diletakkan di dinding musholla serta beberapa sajadah. Beberapa  alumni peminatan Kajian Islam dan Psikologi (KIP) menyumbang dana/barang untuk perlengkapan  musholla seperti rak perlengkapan sholat, mukena, sajadah,  sandal untuk wudhu dan rak sandal .  Kami semua bersyukur  dengan adanya musholla ini, para karyawan di lantai 4 bisa sholat di tempat yang lebih nyaman dan bersih.  Selain itu, mahasiswa juga sangat terbantu karena dengan waktu yang kadang mepet antar kuliah yang satu dengan yang berikutnya, sholat magrib mereka tidak tertinggal. Musholla ini juga digunakan untuk tamu ataupun para peserta kegiatan yang diadakan oleh PSKTTI ataupun prodi lain yang ada di Gedung IASTH UI.

 

Kegiatan Ambassador Lecture Series

Kegiatan Ambassador Lecture Series (ALS) adalah salah satu program Bu Reni yang menurut saya keren banget karena mengundang duta besar – duta besar negara timur tengah dan beberapa negara lainnya untuk memberikan kuliah umum di PSKTTI UI. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan beberapa universitas di Indonesia seperti Universitas Syah Kuala, Universitas Riau, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jember, Universitas Al Azhar Indonesia dan juga Universitas Hasanudin. Untuk kegiatan ini bu Reni melibatkan saya untuk kordinasi dengan Direktorat Sistem dan Teknik Informasi UI terkait video conference. Awalnya siy saya bingung harus ngapain, tapi lama kelamaan terbiasa juga.. Walaupun setiap kegiatan ALS ini selalu penuh dag dig dug, tapi senang juga karena saya jadi banyak kenal orang di luar UI. Oh ya, ALS yang paling ribet itu adalah ketika narasumbernya adalah Dubes dari Amerika. Semua hal harus dipastikan sebelum acara mulai dari siapa saja yang akan hadir, panitianya siapa, dll. Walaupun sedikit ribet, alhamdulillah acara tersebut berjalan lancar.

Demikian  tiga momen yang berkesan dengan bu Reni.  Buat saya.. bu Reni itu seru, keren, inspiratif, good management, inovatif, modis, walau kadang bikin hati dag dig dug.. hehehehe…Terima kasih bu Reni atas semua pengalaman seru dan berwarna untuk hidup saya.  Happy Milad. Semoga Ibu sehat selalu dan selalu dilindungi Allah Swt. Aamiin Yaa Rabb…

Salemba, 24 Januari 2022

Desti Anggraini, S.P., M.Si.

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia