Rabu, 07 Juli 2021

Halalan Thayyiban


Kata halal dan thayyib (baik) merupakan dua kata yang selalu dirangkaikan satu dengan lainnya, merujuk pada masalah yang terkait dengan aktivitas makanan manusia.

Dua kata ini, mutlak harus terpenuhi dalam perilaku seorang muslim yang memasukkan sesuatu ke dalam tubuhnya . Halal berkait erat dengan standar syariat yang melegalisasinya. Adapun thayyib berkenaan dengan standar kelayakan, kebersihan, dan efek fungsional bagi manusia.

"...makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."

QS. An-Nahl (16):114.

Urusan makanan dan agama ini diibaratkan Imam Al-Ghazali sebagai pondasi sebuah bangunan. Beliau mengutip hadist yang diriwayatkan Ibnu Murdawaih" perbaikilah makananmu, niscaya Allah akan mengabulkan doa'mu".

Allah memberikan sabdanya di awal Al Qur'an sebagai berikut:

"Wahai manusia!Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu"

QS. Al-Baqarah (2):168.

Dengan makanan yang halal dan baik menunjukan ketaatan seseorang pada Allah SWT.

"Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.".

QS. Al-Maidah (5):88.

"Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu peroleh itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

QS. Al-Anfal (8):69

Selamat menunaikan sholat sunnah Dhuha. Salam sehat.

4 Zulkaidah 1442H/15.06.2021.

lfh/LFH.

www.lydiafreyanihawadi.com

Youtube prof reni akbar hawadi

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia