Jumat, 26 Oktober 2018

Guru PAUD Sebagai Ujung Tombak Pendidikan Usia Emas Anak, Kesejahteraannya Harus diperhatikan

Karena sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan anak usia emas (golden age), guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) patut untuk lebih mendapatkan perhatian akan kesejahteraannya.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (Dirjend PAUDNI) Kemendikbud Pada pembinaan Peningkatan Kualitas PAUDNI, Prof, Dr. Hj. Lydia Freyani Hawadi Psi saat menyampaikan ceramahnya didepan guru-guru PAUD se Kabupaten Bantul di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya Bantul, Selasa (7/5).

"Untuk itu kami menghimbau khususnya kepada Pemerintah Kabupaten Bantul untuk meningkatkan anggaran kesejahteraan bagi guru PAUD ini." imbau Lydia.

Lydia menerangkan, dana untuk kepentingan PAUD yang dikelola dari anggaran Pendapatan Negara (APBN) sangat terbatas. Maka dari itu, instansi daerah harus proaktif memastikan dan menyisihkan ketersediaan dana bagi peningkatan PAUD di daerahnya.

"Yang masih memprihatinkan dan menjadi masalah utama PAUD hampir di seluruh Indonesia, termasuk Bantul adalah belum terpenuhinya kesejahteraan guru PAUD. Maka saya menghimbau, hendaknya Bantul menganggarkan dana yang lebih besar atau minimal selalu meningkatkan anggaran untuk kesejahteraan guru PAUD." kata Lydia.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Drs. Masharun Gazali, MM menambahkan, Bantul memiliki 24 ribu anak PAUD dengan 525 lembaga dan terdapat 429 kelompok bermain (KB) dengan 10 ribu siswa KB.
Angka Partisipasi Kasar (APK) TK tertinggi se Indonesia adalah DIY, sebesar 97 persen, Bantul tertinggi di DIY yaitu sebesar 98, 73 persen. "Mereka tersebar di 934 dusun, 17 kecamatan dan 75 desa, Jadi setiap dusun di Bantul memiliki PAUD." tambah Masharun.

Sekretaris Daerah Drs. H. Riyantono, Msi. menambahkan bahwa Bantul memiliki prioritas pendidikan diurutan pertama. Penerapan peningkatan SDM dilakukan Bantul sejak dari awal. "Para ibu pendamping PAUD ini merupakan pengabdian murni. Karena gaji mereka sangat rendah sekitar 200 ribu hingga 300 ribu per bulan. Padahal tugasnya cukup berat yaitu membentuk karakter pendidikan anak usia dini." tambah Masharun. (Sit)

Sumber: https://www.bantulkab.go.id/berita/1723.html

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia