Sabtu, 20 Oktober 2018

Beda Metode, Lapangan kerja Kena Imbasnya

Jakarta – Ditjen PAUDNI. Metode pelatihan dan ketrampilan yang beraneka ragam antar kementerian termasuk standar kebutuhan dunia industri, menyebabkan lapangan kerja di Indonesia terkena imbasnya. Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUDNI Kemdikbud Muslich, SH, saat memaparkan materi di acara Lokakarya Pengalaman Internasional dalam Mobilisasi Sumber Daya untuk Peningkatan Ketrampilan di Jakarta (12/3).

Menurut Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan hal tersebut menimbulkan kajian baru, apakah kita membutuhkan suatu badan atau lembaga yang menjadi fasilitator bagi Kementerian terkait kebijakkan pelatihan dan ketrampilan. Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Dirjen Binalattas Kemenakertrans Ir. Abdul Wahab Bangkona, M.Sc yang juga menyampaikan, setiap Kementerian memiliki metode berbeda termasuk didalam tubuhnya sendiri.

Selain menghadirkan pembicara dari dalam negeri seperti Muslich SH, selaku Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan yang mewakili Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi Psikolog. Dirjen Binalatas Kemnakertrans Ir. Abdul Wahab,Dr. Rahma Iryanti, Bappenas, Nina Tursina Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Benny Soetrisno dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN).

Turut pula mengundang pembicara dari luar negeri antara lain, Cristobal Ridao-Cano (Education Economist) Bank Dunia, Ignacio Canales dan Bonny Banks (Chille) via Teleconverse, Sung Joon PAIK (Korea Selatan) dan Bernard Moore (Australia).  Acara Lokakarya ini difasilitasi  empat lembaga yaitu : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Australian Aid, Bank Dunia, dan Kemeneterian Negara Perencanaan Pembangunan Negara (Bappenas). (M.Husnul Farizi/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia