Sabtu, 11 Agustus 2018

Kemendikbud Bentuk Direktorat Baru Fokus Layani Pendidikan Keluarga

JAKARTA –Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya bentuk direktorat baru dengan nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Sebelumnya, Kemendikbud berencana menggunakan nama Keayahbundaan, tapi untuk mencegah potensi pro-kontra di masyarakat diganti.
Direktorat baru itu berada di bawah Ditjen PAUDNI (Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal) Kemendikbud. Sekretaris Ditjen PAUDNI Ella Yulaelawati menuturkan ada sejumlah alasan nama Keayahbundaan diganti. “Diantara alasannya adalah banyak juga siswa yang hanya memiliki ayah saja atau ibu saja,” katanya Senin (27/4).

Ella menjelaskan salah satu program perdana direktorat anyar ini adalah menangani maraknya kasus bullying. Selain itu, penanaman karakter, penguatan motivasi belajar di rumah, serta membudayakan iklim berprestasi sejak di keluarga.“Program lainnya terkait dengan kampanye pencegahan penularan HIV di kalangan remaja,” ujarnya.

Ella mengatakan selama ini akses pendidikan hanya fokus menyasar murid yang ada di dalam kelas. Sementara, keluarga yang menjadi tempat keseharian siswa, tidak tersentuh proses belajar yang baik.

Teknis pembelajaran bagi keluarga nantinya akan dilaksanakan dengan menggandeng sekolah. Sasaran pendidikan keluarga ini juga bukan hanya untuk ayah dan ibu kandung. Tetapi, wali murid lainnya. “Pokoknya keluarga yang paling dekat dengan keseharian siswa, juga harus mendapatkan akses pendidikan,” tuturnya.

Menurut Ella perilaku negatif siswa selama ini bukan hanya dipicu proses pendidikan di sekolah yang tidak baik. Tetapi juga minimnya pendidikan bagi keluarga siswa. (wan/dio)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia