Kamis, 09 Agustus 2018

Gebyar PAUD dan Pengukuhan Ibu PAUD DIY

YOGYAKARTA (07/10/2013) portal.jogjaprov.go.id - Anak Indonesia Sehat, Kreatif dan Berakhlak Mulia demikian tema yang diangkat pada acara Gebyar PAUD dan Pengukuhan Ibu PAUD DIY yang diselenggarakan oleh Forum PAUD DIY bekerjasama dengan Dinas Disdikpora DIY, Tim Penggerak PKK DIY, GOPTKI, IGTKI-PGRI, HIPMPAUDI, pagi tadi, Senin (07/10) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta.

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) merupakan pendidikan masa usia emas (golden age), dimana perkembangan otaknya menempati posisi vital, yaitu 80 persen. Betapa pentingnya arti PAUD mengingat kualitas sumber daya manusia suatu bangsa sangat ditentukan oleh proses awal dari penyelenggaraan PAUD.

Demikian arahan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X seusai Dirjen PAUDNI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi mengukuhkan GKR Hemas sebagai Ibu PAUD DIY. Diharapkan Generasi 100 tahun kemerdekaan nanti atau Generasi Emas tahun 2045, adalah anak-anak balita yang justru terdidik pada masa PAUD sekarang ini.

Menurut Gubernur, jika anak dididik secara benar, semua kecerdasan dan potensi anak terstimulasi sehingga akan sangat berguna bagi masa depan mereka. PAUD yang ideal harus bersifat holistik, yakni kognitif, nutrisi dan kesehatannya mesti seimbang, tambah Sultan. Stimulasi semua kecerdasan dan potensi yang dirangsang dan dikembangkan harus berpusat pada anak itu sendiri dengan cara mengasyikkan, menyenangkan dan mencerdaskan.

Sementara itu GKR Hemas, seusai dikukuhkan sebagai Ibu PAUD DIY dan diberi Selempang oleh Dirjen PAUDNI serta penyematan Pin oleh Gubernur DIY menyampaikan antara lain bahwa, fasilitasi program-program pemberdayaan para guru PAUD secara memadai perlu adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah serta dari para pemangku kepentingan (stake holder). Selama ini proses pendidikan untuk guru PAUD relatif sangat singkat sehingga belun dapat menjawab apa yang dibutuhkan.

Menurut Ibu PAUD DIY, para guru PAUD wajib memperoleh berbagai pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat membangun ketrampilan dan karakter anak yang baik dan benar. Karena di DIY kurang lebih ada 13 ribu guru PAUD dan 50 % dari itu masih sangat membutuhkan pendidikan tambahan.

Dirjen PAUDNI Prof Dr.Lydia Freyani Hawadi pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa, Angka KPK PAUD secara nasional hanya menduduki 34, 54 %, namun Rangking pertama pendidikan PAUD ada di DIY yaitu mencapai 72 %. Adapun perolehan yang meliputi Kabupaten Bantul 98, 75 % , Yogyakarta 98, 35 %, Sleman 98,30 %, Kulon Progo 97,96%, Gunungkidul 95,95%. Hal ini menunjukkan bahwa DIY tidak terdapat dusun yang tidak ada PAUDnya. Sehingga ketuntasan 1 desa 1 PAUD adalah 100% untuk DIY.

PAUD merupakan komitmen Internasional yang sudah berjalan sejak tahun 2000, dengan Deklarasi Dakkar, semua negara yang termasuk dalam anggota PBB menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan education for all. Di tahun 2015 secara nasional harus mencapai 75 % dan DIY sudah mencapainya.

Kecerdasan seseorang akan optimal apabila ada stimulasi dari seluruh pancainderanya, maka diperlukan interfensi dari orang tua, sehingga parenting education sangat diperlukan untuk mendukung itu, kata Lydia Hawadi.

Acara Gebyar PAUD selain diisi dengan berbagai pentas ketrampilan anak PAUD se DIY sekitar 1000 orang anak, diberikan pula penghargaan apresiasi gugus PAUD dan Lembaga PAUD berprestasi. (teb)
HUMAS DIY

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia