Senin, 20 Agustus 2018

Digagas Model Pendidikan Luar Biasa Berbasis Usia

Sampai saat ini, belum ada klasifikasi model pendidikan di sejumlah sekolah luar biasa (SLB) yang berdasarkan tingkat usia murid Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lydia Freyani Hawadi, melontarkan gagasan tentang pembentukan model pendidikan inklusi dan pendidikan anak usia dini (PAUD) Luar Biasa berdasarkan tingkat usia anak. Ia berharap unit pelaksana teknis (UPT) dapat menggodok idenya tersebut.

"Sampai saat ini, belum ada klasifikasi model pendidikan di sejumlah sekolah luar biasa (SLB) yang berdasarkan tingkat usia murid," ujar Lydia dalam persamuhan Bimbingan Teknis Pendidikan Inklusi dan PAUD Luar Biasa (LB) bagi Guru dan Pembina Sekolah LB, di Makassar, belum lama ini.

Menurutnya, sebagian besar guru sekolah inklusi dan sekolah luar biasa dituntut untuk membina semua murid dari berbagai tingkatan. Mulai dari anak usia nol tahun sampai enam tahun, SD Luar Biasa, SMP Luar Biasa, hingga  SMA Luar Biasa.

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tersebut mengungkapkan belum ada spesifikasi khusus untuk guru yang membina anak didik PAUD Luar Biasa. Padahal, butuh perhatian lebih untuk mengidentifikasi kekurangan dan potensi anak itu.

"Jika lebih cepat ditangani, peluang mereka untuk masuk ke sekolah reguler bisa lebih besar," ujarnya.


Sumber: http://www.gresnews.com/berita/sma/72535-digagas-model-pendidikan-luar-biasa-berbasis-usia/

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia