Seorang ibu dapat menjadi single mother akibat perceraian. Proses
perceraian biasanya stressful dan bahkan traumatis bagi sebagian orang.
Orang tua yang bercerai harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang
meliputi kesepian dan isolasi, masalah-masalah keuangan, dan beban
kerja yang berlebihan. Dalam buku Psikologi Perkembangan Anak: Mengenal
Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak oleh Reni Hawadi Akbar pada tahun 2001,
beberapa masalah yang dihadapi oleh orang-orang yang bercerai, baik
pihak wanita maupun pria, seperti di bawah ini:
Masalah ekonomi
Setelah perceraian, suami maupun istri akan mengalami pengurangan
pemasukan, karena penghasilan suami kini harus menafkahi dua rumah
tangga. Sering, para wanita yang bercerai harus mencari pekerjaan untuk
menyokong tunjangan yang mungkin diberikan suami, dan untuk memenuhi
biaya hidup anak-anaknya.
Masalah praktis
Walaupun suami hanya membantu beberapa tugas rumah tangga sebelum
perceraian, masalah ini pun dapat terjadi, karena kini istri harus
bertanggung jawab sendiri terhadap semua pekerjaan rumah tangga.
Masalah psikologis
Baik pihak wanita maupun pria, setelah perceraian mereka cenderung
merasakan perasaan-perasaan seperti perasaan tak menentu dan kehilangan
identitas. Masalah-masalah ini lebih banyak terjadi pada wanita, yang
tadinya mengasosiasikan identitasnya dengan identitas suaminya.
Masalah emosional
Pada banyak wanita, perasaan-perasaan seperti rasa bersalah, rasa
malu, kebencian dan dendam, kemarahan, serta kecemasan terhadap masa
depan biasanya menjadi sangat dominan dalam diri mereka, bahkan dapat
mengubah kepribadiannya.
Masalah sosial
Wanita yang bercerai biasanya merasa ditinggalkan, dan menjadi
”terkunci” dalam dunia bersama anak-anak mereka. Kehidupan sosial mereka
hanya terbatas pada aktivitas bersama kerabat dan teman-teman dari
jenis kelamin yang sama.
Masalah karena kesepian
Ketika telah terbiasa berada dalam companionship dengan pasangan,
wanita (dan pria) yang bercerai akan merasa kesepian ketika mereka
kehilangan companionship dari seseorang yang memiliki nilai-nilai dan
ketertarikan yang sama.
Masalah karena pembagian hak pengasuhan anak
Ketika hak pengasuhan anak dibagi kepada kedua orang tua setelah
bercerai, masing-masing orang tua yang bercerai akan mengalami kesulitan
dalam penyesuaian, baik terhadap diri mereka sendiri maupun anak-anak
mereka. Masalah terjadi ketika misalnya, anak tidak patuh pada satu
orang tua, setelah ia berada bersama orang tua yang lain.
Masalah seksual
Setelah bercerai, kedua belah pihak masing-masing akan merasa
kekurangan aktivitas seksual yang biasa dilakukan, kecuali mereka
menikah lagi segera setelah bercerai. Wanita yang memiliki anak biasanya
akan kesulitan untuk memikirkan alternatif ini, sehingga interval waktu
setelah bercerai dan menikah kembali (remarried) cenderung lebih
panjang pada wanita daripada pria.
Masalah-masalah perubahan konsep diri
Tanpa memperhatikan pihak mana yang menimbulkan masalah yang
mengakibatkan perceraian, kedua belah pihak biasanya akan merasakan rasa
kegagalan karena pernikahan mereka tidak berhasil, dan merasakan
perasaan benci atau dendam terhadap satu sama lain. Perasaan-perasaan
ini, tanpa bisa dihindari, akan mewarnai konsep diri mereka yang
mengarah kepada perubahan kepribadian.
Diharapkan dengan mengetahui beberapa masalah di atas, akan membantu
mempersiapkan berbagai macam cara menghadapi kehidupan setelah
perceraian. Walaupun perceraian akan menimbulkan masalah terutama anak,
tetapi juga merupakan jalan bagi mereka yang memang membutuhkan
perceraian sebagai solusi atas masalah mereka. Setiap orang berbeda-beda
dan kita harus menghargai keputusan setiap orang.
Sumber: http://www.psikologizone.com/masalah-yang-dihadapi-setelah-bercerai/065111063
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
Bukti bahwa kita mencintai Sang Khalik adalah dengan menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. "Jika kamu menc...
-
Periode emas merupakan periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting di dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu ma...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)