Jumat, 13 April 2018

“…Kemdikbud Apresiasi Para Pengembang Alat Pendidikan Edukatif…”

“…NRMnews.com – JAKARTA, Alam pikiran anak usia dini adalah sebuah dunia yang penuh kreativitas dan yang tidak terlepas dari aktivitas bermain. Melalui aktivitas bermain anak akan menempa dirinya untuk mengasah sosial-emosional dan kemandiriannya, belajar berbahasa yang baik, bersikap yang sportif dan sopan, mengolah daya pikir untuk kepandaiannya, mengolah fisik motorik untuk kesehatan jiwa raganya, serta berkesenian supaya cinta keindahan.

Alat pendidikan edukatif yang lebih dikenal dengan APE, menjadi salah satu sarana vital yang diperlukan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dalam merangsang perkembangan karakter anak. Pada umumnya, para guru PAUD membeli alat-alat permainan untuk sumber belajar anak, namun ada pula yang berinovasi dan mengembangkan APE hasil kreasinya sendiri.

Dalam rangka memberikan apresiasi kepada masyarakat khususnya para pengembang alat permainan edukatif, Dirjen Pendidikan Anak usia Dini, Nonformal dan Informal Kemdikbud RI menganugerahkan penghargaan bagi pemenang Lomba APE PAUD tingkat nasional tahun 2013, pada Kamis (24/10/2013) di Jakarta. Lomba ini diikuti 419 peserta dari seluruh Indonesia dengan 495 naskah lomba yang diterima panitia.

Penentuan pemenang lomba didasari aspek edukatif, kreativitas, estetika, keamanan dan kemudahan produksi massal dari prototype APE yang dibuat serta presentasi hasil karya yang disampaikan masing-masing peserta di hadapan juri lomba. Lomba ini mengambil tema ” Ciptakan APE yang Aman dan Kreatif “, dan terselenggara atas kerjasama Dirjen PAUDNI Kemdikbud, Dirjen IKM Kementerian Perindustrian, serta Deputi Informasi dan Pemasyarakatan Standarisasi BSN.

Pemenang pertama lomba APE tingkat Nasional 2013 adalah Puji Riswati dati Kelurahan Sukorejo Kecamatan Pekalongan Timur, Kota pekalongan, jawa tengah dengan karya APE-nya Loker Divergen. Menurut Puji, Loker Divergen merupakan tempat penyimpanan yang dapat dipergunakan dari berbagai arah dengan berbagai alternative penggunaan, anak dapat menggunakan permainan warna, alfabetik dan numerik, maze, wayang kertas, bantal lipat, lobang motorik serta laci penyimpanan semuanya dalam satu alat peraga.

“…Loker divergen dapat dipergunakan untuk pengembangan mental emosional, kognitif, fisik motorik, bahasa dan sosial emosional anak…”, tutur Puji. Tak kalah menarik, Tony Suhendra dari Kelurahan Dunguscariang, kota Bandung dengan karya APE Injak jejak meraih posisi runner up, dan juara ketiga diraih oleh Rohita dari Kelurahan Tambaksari, Surabaya, dengan karyanya Pabotik (Panggung Boneka Jari Tematik ). Mereka mendapatkan trophy dan uang tunai masing-masing sebesar Rp 25.000.000, Rp 20.000.000 dan Rp 15.000.000.

Hasil karya para pemenang sangat diapresiasi oleh Dirjen PAUDNI, Prof.Dr. Lydia Freyani Hawadi. “…jumlah anak usia dini telah mencapai 32 juta anak dan yang baru dilayani hanya 11 Juta anak, Kita tahu usia dini ini masa yang penting, karenanya diperlukan permainan yang aman untuk anak, namun dapat merangsang perkembangan kecerdasan anak…”, ujarnya.
(Oleh : Red NRMnews.com / Dwi Pravita – Editor: A.Dody.R)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia