JAKARTA. Ancora Foundation turut membantu pengembangan program
pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia. Yayasan yang terafiliasi
dengan Ancora Capital, perusahaan private equity ini telah membantu lebih dari 350 lembaga PAUD. Ancora memberikan bantuan sarana prasarana, dan pelatihan untuk guru-guru PAUD.
“Ancora Foundation fokus pada program pendidikan. Selain memberikan
beasiswa pascasarjana, kami juga membantu PAUD. Sebab ini penting untuk
membangun karakter anak-anak sejak usia dini,” ucapScholarship Manager Ancora
Foundation Ahmad Zakky Habibie saat beraudiensi dengan Direktur
Jenderal PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog, Selasa (3/9).
Ancora Foundation memiliki target mengembangkan 1.000 PAUD yang
diberi nama program Sekolah Rakyat Ancora. Program tersebut berupaya
memberikan layanan PAUD kepada 20 ribu anak pertahun. “Program ini
dilandasi karena masih banyak anak usia dini yang belum memperoleh akses
dan layanan PAUD, terutama anak-anak di daerah terpencil,” ucap Zakky.
Selain itu, usia nol hingga enam tahun merupakan masa keemasan
seorang anak. Mereka yang mendapatkan layanan PAUD pada usia tersebut
memiliki prestasi akademik yang lebih baik dibanding yang tidak
mendapatkan layanan. Anak-anak PAUD juga menunjukkan karakter dan
kreativitas yang lebih bagus saat masuk sekolah dasar.
Pelatihan Guru TK
Direktur Jenderal PAUDNI menyambut baik kepedulian Ancora Foudation
dalam membantu program PAUD di Indonesia. Menurutnya, pengembangan PAUD
tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Peran serta swasta dan
masyarakat justru yang lebih penting. “Pada tahun ini kami hanya
mengalokasikan bantuan rintisan PAUD baru untuk 1.491 lembaga karena
keterbatasan anggaran. Sedangkan di Indonesia masih ada lebih dari 25
ribu desa yang belum memiliki PAUD. Oleh sebab itu saya sangat senang
dengan perhatian Ancora,” ujarnya.
Dirjen menyarankan agar program CSR Ancora Foundation lebih diarahkan
untuk membantu pelatihan guru Taman Kanak-kanak. Sebab kualifikasi dan
kompetensi mereka masih relatif rendah. “Guru TK yang bergelar sarjana
tidak lebih dari 20 persen,” ujarnya. Oleh sebab itu, Dirjen berharap
agar Ancora dapat membantu menyediakan beasiswa S1 bagi guru-guru TK
yang belum bergelar sarjana.
Selain itu, Dirjen menawarkan Ancora Foundation untuk mengadopsi
Program Diklat Berjenjang yang telah dilaksanakan oleh Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI. “Diklat ini mampu
meningkatkan kompetensi para pendidik PAUD,” ajaknya.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan dan yayasan juga beraudiensi dengan
Dirjen PAUDNI, dan menyatakan minat mereka untuk melakukan CSR di bidang
PAUD. Antara lain Tanoto Foundation, PT Nestle Indonesia, Frisian Flag,
dan PT Bumitama Gunajaya Agro. (Yohan Rubiyantoro/HK)
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
BOGOR (Pos Kota) – Istri Walikota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor. Pengukuhan tersebut dikuat...
-
Oleh: Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M., Psikolog Makalah ini disampaikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan Kurikulum dan Silabu...
-
Oleh: Dr. Pudji Astuty, S.E.,M.M | Ketua Program Magister Manajemen Universitas Borobudur Kala tahun 1995 Pascasarjana Magister Manajemen...
-
Menghadiri Halal bi Halal Fakultas bagi saya penuh kegembiraan krn bs jumpa dengan para guru/senior yang telah pensiun. Nah salah satu ...
Kategori
- Berita (516)
- Insight (103)
- Kata Mereka (85)
- Narasumber (74)
- Antologi (58)
- Wisata (32)
- Wawancara (20)
- Makalah (17)
- Curhat (13)
- Kegiatan (10)
- Buku Kaleidoskop 2013 (7)
- Keluarga (4)
- Konsultan Perkawinan (3)
- Buku (2)
- Artikel dan Makalah (1)
Arsip Tulisan
- Maret (12)
- Maret (3)
- Februari (20)
- Januari (18)
- Oktober (26)
- September (2)
- Agustus (25)
- Juli (24)
- Juni (26)
- Maret (9)
- Desember (44)
- November (9)
- Januari (46)
- Juli (12)
- Juni (7)
- Desember (2)
- November (17)
- Oktober (48)
- September (48)
- Agustus (50)
- Juli (70)
- Juni (26)
- April (51)
- Maret (47)
- Februari (46)
- Januari (41)
- Desember (17)
- Oktober (164)
- September (11)