Jumat, 26 Oktober 2018

Pendidikan Anak Harus Sesuai Masanya

PENDIDIKAN ANAK HARUS SESUAI MASANYA - Penghapusan syarat baca, tulis dan hitung (Calistung) bagi anak yang ingin masuk sekolah dasar (SD) dianggap dapat memberikan dapak positif bagi pendidikan anak usia dini (Paud). Pasalnya direntang usia 0-8 tahun merupakan masa keemasan.  Dan pendidikan yang dianggap lebih cocok dengan usia tersebut adalah pengembangan sensor motorik. 
 
Mantan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi, berpendapat anak-anak berusia 2-6 tahun sebaiknya dimasukkan ke lembaga PAUD. Hal itu tentu tanpa alasan, sebab pada usia 0-8 tahun merupakan masa keemasan bagi anak. Kendati demikian, orang tua sebaiknya tidak terlalu memaksakan materi yang berlebihan kepada anak-anak yang memasuki usia emas. Psikolog sekaligus Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS), Laelatus Syifa Sari Agustina, mengatakan anak-anak harus diberikan stimulus yang tepat sesuai masanya agar pertumbuhan anak-anak bisa optimal.  
 
"Cara pemberian stimulasi pada anak-anak usia 2-6 tahun, sebisa mungkin membuat anak tersebut senang. Stimulasi untuk PAUD bisa berupa mengajari anak bernyanyi, menari, bermain, jalan-jalan, dan lain-lain yang berhubungan dengan sensor motorik, " jelasnya.  
 
Sensor motorik, menurutnya yang perlu diasah supaya perkembangan anak-anak bisa optimal. “Memang pemberian materi pendidikan harus sesuai masanya. Seperti misalkan anak-anak SD diberikan pelajaran Kimia, mereka pasti akan kesulitan mencernanya. Yang bisa mencerna anak-anak usia SMP hingga SMA,” kata dia. Karena itu, dengan adanya kebijakan penghapusan syarat Calistung kepada anak-anak yang ingin masuk SD, lanjut dia, dianggap positif untuk perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. (Rep/Adit. S)  

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia