Jumat, 09 Februari 2018

Partisipasi Anak untuk Kuliah Masih Rendah

DEPOK, (PRLM).- Sebanyak 3.000 siswa mengikuti Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kampus Universitas Indonesia (UI), Minggu (15/7). Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Anak Nasional.

Rektor UI, Prof. Dr. Gumilar R. Somantri, mengatakan kehadiran para siswa PAUD dari seluruh Jabodetabek di Kampus UI ini, dimaksudkan sebagai upaya pengenalan anak-anak terhadap dunia akademik. Diharapkan mereka memiliki kemauan yang kuat untuk kuliah di perguruan tinggi kelak.

Menurut dia, saat ini tingkat partisipasi mahasiwa di Indonesia sebesar 4,8 Juta orang dari 240 Juta penduduk. Itu berarti hanya 18,4 persen dari total penduduk Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa dengan masih rendahnya angka partisipasi anak berkuliah, mendorong lambatnya kemajuan negeri ini untuk menyusul negara-negara maju,"ujarnya.

Dia berharap Indonesia di masa datang dapat meningkatkan jumlah peserta didik di perguruan tinggi minimal 30 persen. Dengan demikian, negara ini mampu meningkatkan kualitas bangsa yang ditandai oleh pertambahan pendapat perkapita sebesar 40 ribu US pada tahun 2045.

Sebanyak 3.000 siswa PAUD mengikuti berbagai aktifitas anak di tiga lokasi yaitu Balairung UI, Rektorat UI dan Science Park UI. Aktifitas yang diberikan kepada anak 3 – 6 tahun ini di antaranya lomba menggambar anak, pertunjukkan, outbond, konsultasi psikologi dan bazaar PAUD.

Para peserta PAUD ini terdiri atas berbagai kelompok usia PAUD. Bagi kelompok usia Bermain (3 – 6 tahun), diberikan arena bermain yang dapat berfungsi untuk membantu meletakkan dasar - dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, sehingga siap memasuki pendidikan dasar.

Direktur Jendral PAUD Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Reni Akbar Hawadi mengatakan PAUD diselenggarakan melalui tiga jalur yaitu Jalur Formal seperti Taman Kanak-Kanak, serta Jalur Non Formal seperti Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis. Sementara jalur Informal dilakukan melalu pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan

Gebyar PAUD ini dimaksudkan untuk memberikan makna bagi upaya pembinaan dan pengembanga seluruh potensi anak usia dini secara optimal. Dengan demikian, perilaku dan kemampuan dasar anak sesuai dengan tahap perkembangannya. "Selain itu juga agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya,"kata dia. (A-185/A-147)***

Sumber: Pikiran Rakyat

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia