Minggu, 15 Oktober 2017

Ditjen PAUDNI Buka Peluang Jabatan Perekayasa

JAKARTA. Kabar baik bagi para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) yang senang melakukan kajian pengembangan program. Mulai tahun ini, Ditjen PAUDNI akan mendorong para pegawai yang berusia di bawah 45 tahun untuk menjadi perekayasa. Sebab, dari total 485 jumlah pegawai, Ditjen PAUDNI hanya mempunyai 1 orang perekayasa.

Direktur Jenderal PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog menargetkan setiap satuan kerja atau setingkat esselon II memiliki 5 orang perekayasa. para pemikir ini diharapkan dapat membuat kajian-kajian yang dapat disinergikan dengan pengembangan program PAUDNI. sehingga, setiap program yang diselenggarakan dapat dianalisis, dikaji, dan di evaluasi secara mendalam, terutama kebermanfaatan program tersebut untuk masyarakat.

“Perekayasa ini juga diharapkan dapat membuat proyeksi program-program PAUDNI di masa mendatang. Ia harus punya kegemaran melakukan analisis, menulis, dan riset,” ucap Dirjen saat memimpin rapat di Ruang Sidang Ditjen PAUDNI, Selasa (29/1).

Sejalan dengan RBI
Sekretaris Ditjen PAUDNI, Dr. Gutama mengakui selama ini jabatan perekayasa kurang dilirik. Sebagian besar pegawai lebih senang menduduki jabatan struktural. Oleh karena itu, Sesditjen PAUDNI akan mengundang Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud atau BPPT untuk mensosialisasikan seluk beluk perekayasa. mulai dari persyaratan, pekerjaan, hingga tunjangan jabatan yang diperoleh. “Kami akan buat surat edaran agar jabatan perekayasa lebih populer,” ucapnya.

Upaya Dirjen PAUDNI untuk mendorong munculnya perekayasa sejalan dengan Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Kemdikbud. Dalam RBI, terdapat formasi jabatan fungsional analis. Ia berharap rincian tugas para analis ini dapat disinergikan dengan pekerjaan perekayasa.

Tour of Duty
Dalam rapat tersebut, Dirjen memerintahkan agar seluruh pegawai dan pejabat di lingkungan Ditjen PAUDNI bekerja lebih keras. Tantangan 2013 sangat berat. Sebab, target rencana strategis 2014 sudah di depan mata. Masih banyak target yang harus dikejar, sementara anggaran Ditjen PAUDNI justru terus merosot.
“Kita tidak bisa lagi bekerja secara biasa atau business as ussual, butuh kerja yang luar biasa,” tegas Dirjen. Ia juga memberikan sinyal akan melakukan mutasi pegawai di Ditjen PAUDNI. “Harus ada tour of duty,” ungkapnya. (Yohan Rubiyantoro/HK)

Copyright © Ren Lydia Freyani Hawadi | Guru Besar Universitas Indonesia